REPUBLIKA.CO.ID, KIGALI -- Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah memutuskan perubahan format Piala Dunia, yang bakal mulai diterapkan di Piala Dunia 2026 mendatang. Perubahan paling mencolok terletak pada jumlah kontestan turnamen sepak bola paling bergengsi sejagat tersebut, dari 32 tim menjadi 48 tim peserta.
Rencananya, Piala Dunia 2026 akan digelar di tiga negara sekaligus pada pertengahan 2026, tepatnya pada 11 Juni hingga 19 Juli 2026. Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko terpilih sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia edisi ke-23 tersebut. Ini menjadi pertama kalinya gelaran Piala Dunia digelar di tiga negara berbeda.
Tidak hanya itu, Piala Dunia 2026 juga menandai format dalam penyelenggaraan turnamen tersebut. Piala Dunia 2026 akan diikuti oleh 48 tim kontestan. Sebelumnya, termasuk di edisi terakhir kala digelar di Qatar, Piala Dunia hanya diikuti 32 tim.
Seperti pada gelaran sebelumnya, tim-tim asal Eropa (UEFA) masih mendapatkan alokasi terbesar dengan jatah mencapai 16 tim, diikuti delapan tim dari Asia (AFC), sembilan tempat untuk wakil asal CAF, enam jatah untuk tim asal Amerika Selatan (CONMEBOL), dan enam tempat untuk wakil dari CONCACAF. Sementara untuk wakil dari Oseania (OFC) hanya mendapatkan satu jatah.
Penambahan kontestan ini lantas berimbas pada meningkatnya jumlah pertandingan di satu gelaran Piala Dunia, dari total 64 pertandingan menjadi 104 pertandingan. Tim pemenang turnamen akan tampil di delapan laga, lebih banyak satu laga dibanding tujuh edisi sebelumnya.
Selain itu, perubahan terbesar juga terjadi pada format di penyisihan grup. Di Piala Dunia 2026, 48 kontestan akan dibagi menjadi 12 grup yang masing-masing berisi empat tim. Penempatan empat tim dalam setiap grup ini sebenarnya bergeser dari rencana awal FIFA.
Sebelumnya, FIFA berencana untuk menempatkan tiga tim dalam satu grup. Namun, hal ini berpotensi menimbulkan kecurangan dan kolusi antara tim peserta. ''Perubahan format itu mengurangi resiko kolusi dan memastikan setiap tim bisa tampil minimal di tiga pertandingan serta memiliki waktu istirahat yang cukup,'' tulis pernyataan resmi FIFA, Kamis (15/3/2023).
Nantinya, dua tim teratas di klasemen akhir putaran grup berhak melaju ke babak 32 besar Piala Dunia 2026. Selain itu, delapan tim yang berada di peringkat ketiga terbaik di fase penyisihan grup akan melengkapi daftar tim yang berhak tampil di babak 32 besar Piala Dunia 2026.
Kendati begitu, penerapan format baru ini bukan tanpa tantangan, terutama dalam hal waktu penyelenggaran turnamen. Piala Dunia 2026 akan digelar selama kurang lebih 39 hari atau 10 hari lebih banyak dibanding gelaran Piala Dunia 2022 dan satu pekan lebih panjang dibanding penyelenggaraan Piala Dunia 2018 di Rusia.
Para pemain dan klub kemungkinan besar mendapatkan dampak terbesar dari penerapan format anyar Piala Dunia tersebut. Dengan format baru tersebut, musim kompetisi reguler diharapkan sudah selesai pada pekan terakhir Mei. Partai final kompetisi kontinental juga diharapkan sudah selesai pada akhir Mei. FIFA pun memilih untuk memangkas periode istirahat seorang pemain sebelum tampil di Piala Dunia, dari 23 hari menjadi 16 hari. Selama periode tersebut, para pemain diperbolehkan untuk menjalani latihan bersama timnas, namun dilarang melakoni laga persahabatan atau uji-coba jelang Piala Dunia 2026.