REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pejabat olahraga dari negara-negara anggota ASEAN, perwakilan dari Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) dan asosiasi sepak bola lainnya di kawasan ini berkumpul secara virtual dalam Pertemuan Kelompok Kerja Teknis Pertama untuk Persiapan Pencalonan Bersama ASEAN untuk Piala Dunia FIFA 2034 (Pertemuan TWG-FWC Pertama).
Pertemuan ini dipimpin oleh Dr Niwat Limsuknirun, Direktur Jenderal Pendidikan Jasmani Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand dan Ketua Pertemuan Pejabat Senior ASEAN untuk Olahraga.
Di bawah kepemimpinan Thailand, para anggota TWG-FWC membahas proses pengajuan penawaran bersama pada tahun 2026 termasuk persyaratan umum, jadwal, dan peran yang akan diambil oleh setiap negara anggota untuk Piala Dunia FIFA 2034.
Lalu bagaimana dengan nasib Indonesia yang juga salah satu anggota ASEAN, apakah akan dapat berpartisipasi menyusul pembatalan drawing Piala Dunia U20? Serta kemungkinan sanksi yang diberikan FIFA jika batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023. Menyusul penolakan pada timnas Israel.
Tawaran ASEAN untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA pertama kali dibahas oleh para Menteri Luar Negeri ASEAN pada Pertemuan Retreat Menteri Luar Negeri ASEAN dan Pertemuan Khusus Dewan Koordinasi ASEAN pada bulan Januari 2011 di Lombok, Indonesia.
Pada KTT ASEAN ke-34 pada 23 Juni 2019 di Bangkok, Thailand, para Pemimpin ASEAN menyambut baik keinginan bersama ASEAN untuk mengembangkan upaya bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA dan mendukung upaya asosiasi sepak bola nasional negara-negara anggota ASEAN dan AFF untuk mewujudkan tujuan ini.
Menanggapi pernyataan para pemimpin tersebut, AFF menyatakan dukungannya terhadap inisiatif untuk meluncurkan penawaran bersama untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia pada tahun 2034 pada tanggal 24 Juni 2019.
Pertemuan ini berkontribusi pada implementasi Rencana Kerja ASEAN tentang Olahraga 2021-2025, khususnya pada Area Prioritas 4: Mempromosikan Kesadaran ASEAN melalui Kegiatan Olahraga, Pariwisata Olahraga, dan Industri Olahraga.