Tak lama setelah FIFA mengumumkan secara resmi batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, warganet menumpahkan amarah mereka. Akun Ganjar Pranowo dan Wayan Koster di media sosial mereka diserbu dan dihujani hujatan.
Kekecewaan jelas terasa di mana masyarakat Indonesia sangat menantikan acara tersebut berlangsung mengingat hal itu bisa jadi pintu bagi Merah Putih mengadakan hajat olahraga yang lebih prestisius.
"Tambah lucu," sindir pemain timnas Indonesia Stefano Lilipaly pada Instagram Story @stefanolilipaly.
Situasi berkecamuk jelas dialami para pemain timnas Indonesia U-20. Usaha dan kerja keras mereka berujung hampa dengan gagalnya gelaran Piala Dunia ini.
Striker muda timnas U-20 Hokky Caraka 'melabrak' akun centang biru milik Ganjar Pranowo. Sindirannya pun teramat menohok.
View this post on Instagram
"Makasih banyak pak (Ganjar), oh iya kami tau pak nasib bapak sudah terjamin, masa depan bapak juga sudah bagus. Sedangkan kami pak? Kami baru merintis karier menjadi lebih baik tapi batu loncatan kita udah diancurin sama bapak," kesal Hokky Caraka.
Pengamat Sepak Bola Akmal Marhali bereaksi keras setelah FIFA resmi membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah gelaran Piala Dunia U-20 2023. Akmal mengeklaim, sederet gerbong yang membuat gaduh yang berujung gagalnya Tanah Air menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 harus bertanggung jawab secara penuh.
"Jangan lari dari tanggung jawab. Mereka yang membuat gaduh harus bertanggung jawab secara moral. Menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh rakyat dan pemain sepak bola Indonesia," kata Akmal melalui pesan suara diterima Republika, Rabu (29/3/2023).
Koordinator Save our Soccer (SOS) itu menyebut, seluruh pemain muda sepak bola yang mimpinya berlaga di Piala Dunia dipaksa harus kandas oleh kepentingan politik. Selain itu mereka yang membuat gaduh batalnya gelaran Piala Dunia U-20 secara nyata mencoreng pun mempermalukan nama bangsa Indonesia dari wajah internasional.
"Sebagai bangsa yang besar kita telah gagal menjalankan amanat besar. Pun, gagal memegang teguh kepercayaan serta komitmen yang diberikan," sambung Akmal tegas.
Pernyataan menohok Akmal selanjutnya, sederet orang yang melenyapkan mimpi banyak pecinta sepak bola Indonesia di ajang sepak bola akbar kelompok usia sejatinya bisa dituntut secara pidan lewat class action.
"Mereka sudah membuat kita rugi secara materil maupun immateril lantaran membuat bangsa kita dipermalukan di mata dunia karena kepentingan ego sektoral alias politik. Sungguh ini kejadian menyakitkan buat bangsa Indonesia pun memprihatinkan di mana kepentingan politik mengorbankan kepentingan masyarakat banyak."
Pada Rabu (29/3/2023), Ganjar menyerahkan persoalan ‘penolakan’ terhadap kedatangan timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI). Ganjar, yang diminta pendapatnya kemarin, memang tidak menjawab dengan banyak pertanyaan seputar polemik penolakan kedatangan timnas Israel tersebut.
“Tunggu saja dari PSSI yang sekarang di Doha (Qatar) ya. Mudah- mudahan dapat yang terbaik,” katanya, menjawab pertanyaan wartawan di Semarang, Jawa Tengah, Rabu.