Kamis 30 Mar 2023 21:03 WIB

Lima Stadion di Jabar Beres Bersolek tapi Piala Dunia U-20 Batal

Stadion Si Jalak Harupat sudah dinyatakan sangat siap menggelar pertandingan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Israr Itah
Delegasi FIFA mengukur jalan saat meninjau Stadion Si Jalak Harupat di Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/3/2023). Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka meninjau kesiapan Stadion Stadion Si Jalak Harupat yang ditunjuk sebagai salah satu tempat bertanding bagi tim yang berlaga pada ajang Piala Dunia U-20 Indonesia yang akhrinya dibatalkan.
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Delegasi FIFA mengukur jalan saat meninjau Stadion Si Jalak Harupat di Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/3/2023). Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka meninjau kesiapan Stadion Stadion Si Jalak Harupat yang ditunjuk sebagai salah satu tempat bertanding bagi tim yang berlaga pada ajang Piala Dunia U-20 Indonesia yang akhrinya dibatalkan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Provinsi Jawa Barat (Jabar) terkena imbas keputusan FIFA yang membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Di antara yang terdampak, adalah Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung yang menjadi salah satu venue utama Piala Dunia U20.

Selain itu, empat lokasi yang disiapkan sebagai tempat latihan, yaitu Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Lapangan Sidolig, Lapangan Unpad dan Lapangan IPDN Jatinangor.

Baca Juga

Menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Barat Asep Sukmana, pihaknya sudah melakukan persiapan akhir di Stadion Si Jalak Harupat. Asep mengatakan, ada tiga hal yang saat ini sedang dikebut pengerjaannya. Mulai dari insfratruktur, kepanitian hingga event pendukung untuk memeriahkan ajang empat tahunan tersebut.

Dari sisi insfratruktur, kata Asep, Stadion Si Jalak Harupat sudah dinyatakan sangat siap menggelar pertandingan. Bahkan pihak FIFA sendiri sudah menginspeksi langsung stadion berkapasitas 30 ribu kursi itu.

"Kalau infrastruktur kemarin hasil inspeksi dari FIFA, kita sudah dianggap bagus. Walaupun ada sedikit-sedikit perbaikan," kata Asep saat dihubungi wartawan, Kamis (30/3/2023).

Menurutnya, dibanding stadion lain yang ditunjuk sebagai venue pertandingan Piala Dunia U-20, Stadion Si Jalak Harupat dianggap yang paling siap dari segi insfratruktur. 

"Malahan kalau dibandingkan dengan stadion lain itu progres untuk memenuhi kekurangan itu paling bagus menurut FIFA kemarin, yang Stadion Si Jalak Harupat. Termasuk stadion-stadion untuk latihan seperti IPDN, Unpad, Sidolig, dan GBLA," katanya.

Imbas lain, kata dia, adalah pada kepanitian lokal untuk ajang Piala Dunia U-20 yang sudah disiapkan baik dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.

"Kita udah sepakat SK-nya itu ada dua yakni dari provinsi untuk melibatkan semua kabupaten/kota meliputi Sumedang, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, dan Provinsi Jawa Barat," katanya.

Dengan batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, kata dia, pihaknya akan segera menggelar rapat untuk membahas tindakan apa yang akan dilakukan selanjutnya.

"Karena tadi malam sudah diputuskan seperti itu (batal), ya kami juga akan kumpul lagi sama temen-temen," katanya.

Asep mengaku sangat kecewa dengan batalnya Indonesia menggelar Piala Dunia U-20. Namun, Asep mengatakan hanya bisa menghormati keputusan dari induk sepakbola dunia tersebut. "Kalau saya kasihan ke pemain yang sudah siap," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement