REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PP Perbasi menargetkan agar para pemain timnas bola basket putra Indonesia yang melakukan pemusatan latihan di Australia sekaligus uji coba tanding dengan tim Liga Basket Australia atau NBL1 bisa mempertahankan emas yang diraih pada SEA Games di Hanoi.
"Kami ingin mempertahankan medali emas yang telah kami raih di SEA Games Hanoi lalu. Untuk itu kami butuh melakukan persiapan terbaik. Itulah kenapa kami kembali ke Australia yang bola basketnya sudah level dunia," kata Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih dilansir laman resmi Perbasi, Selasa (4/4/2023).
Pemusatan latihan atau training camp" (TC) di Australia ini pernah dilakukan oleh timnas Indonesia saat mempersiapkan diri menuju ajang SEA Games 2021 Hanoi Vietnam yang diselenggarakan pada 2022. Kala itu, persiapan di Australia mampu mendongkrak performa timnas hingga akhirnya mampu merebut medali emas di SEA Games Hanoi setelah mengalahkan Filipina di partai final.
Tahun ini persiapan kembali dilakukan di Australia karena misi timnas putra di SEA Games 2023 Kamboja ditargetkan bisa mempertahankan perolehan medali emas pada SEA Games sebelumnya di Hanoi.
Dalam TC kali ini, Danny mengatakan, bukan hanya untuk mempersiapkan timnas putra dalam menatap SEA Games Kamboja. Namun ia juga berharap akan ada atlet Indonesia yang dilirik klub NBL1 ataupun NBL untuk berkiprah di Australia.
"Saya berharap kerja sama antara Perbasi, NBL, dan NBL 1 langgeng. Harapannya, kelak bisa melihat pemain Indonesia main untuk tim NBL atau NBL1," kata Danny.
Pelatih timnas putra Indonesia Milos Pejic mengatakan, Australia dipilih sebagai tempat menempa tim karena berlatih di sana bukan hal baru. Tahun lalu, sepanjang Juni 2022 timnas melakukan uji coba dengan 10 tim NBL1.
"Di sana kami memiliki sistem kami. Saya sangat senang. Di sana kami akan mainkan sembilan pertandingan. Sebanyak 15 pemain yang dibawa akan dievaluasi setelah delapan atau sembilan pertandingan itu," jelas Milos.