Rabu 05 Apr 2023 15:28 WIB

Wayan Koster Kembali Tolak Tim Israel, Bali Siap Batalkan ANOC World Beach Games

Wayan Koster tetap berpatokan pada konstitusi dan juga Permenlu No 3 tahun 2019.

Gubernur Bali I Wayan Koster (tengah).
Foto: ANTARA/Wahyu Putro A
Gubernur Bali I Wayan Koster (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyatakan dirinya tetap bersandar kepada kontitusi yang masih berlaku di Indonesia. Oleh karena itu, ia tetap menolak kedatangan kontingen Israel yang akan hadir di ANOC World Beach Games yang dijadwalkan berlangsung 5-12 Agustus 2023 di Bali.

"Saya tetap berpatokan pada konstitusi dan juga Permenlu No 3 tahun 2019 yang melarang untuk mengibarkan bendera dan lagu kebangsaan Israel sebagai satu entitas di Indonesia. Jadi saya tetap menolak kehadiran Israel di Bali, termasuk di ANOC World Beach Games mendatang," ujar Wayan Koster kepada awak media di Pura Besakih, Karang Anyar, Bali, Rabu (5/4/2023).

Baca Juga

Konsistensi Wayan Koster untuk terus menolak Israel dan mencampuradukan antara olahraga dengan politik belum berubah. Sebelumnya, Gubernur Bali itu menolak timnas Israel berlaga di Piala Dunia U-20 2023 di Pulau Dewata dengan berbagai alasan. Mulai dari takut trauma bom hingga membawa nama presiden pertama, Ir Soekarno. Akibatnya, Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memutuskan Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang seharusnya berlangsung pada 20 Mei-11 Juni 2023.

Saat menolak Israel di Piala Dunia U-20, Koster menilai kehadiran timnas Israel berpotensi mengancam keamanan di Bali. Karena itu, ia menolak kedatangan Israel ke Indonesia, khususnya ke Bali.

"Hal ini sangat berpotensi menjadi ancaman dan gangguan keamanan di Bali, baik ancaman bersifat terbuka maupun tertutup," tegas Koster. "Saya tidak mentolerir potensi gangguan keamanan dan keselamatan masyarakat di Bali, yang lebih lanjut akan berdampak luas atas kerja keras semua pihak selama ini."

Koster sebelumnya juga menyebut kehadiran Israel akan menimbulkan pro dan kontra di Indonesia, khususnya terkait konflik dengan Palestina. Ia mengangkat prinsip kemanusiaan sesuai amanat tokoh proklamasi Soekarno dalam menolak timnas Israel. Menurut Koster, hal itu tidak bisa dipisahkan dari prinsip kemanusiaan.

"Karena didasarkan pada hal prinsip terkait kemanusiaan, sejarah, dan tanggung jawab pergaulan antar-bangsa dan aspirasi masyarakat kepada FIFA," kata Koster dalam keterangan resmi, Kamis (30/3/2023).

Penolakan terhadap timnas Israel, lanjut Koster, juga sesuai dengan amanat UUD 1945 yang dipegang teguh oleh Presiden Pertama RI, Soekarno. "Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel," pungkas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement