REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bek Arsenal Oleksandr Zinchenko terlihat sangat terpukul dan menangis di bangku cadangan setelah digantikan saat The Gunners bermain imbang 2-2 dengan Liverpool pada Ahad (9/4/2023). Pemain internasional Ukraina itu dikritik karena perannya dalam gol penyeimbang The Reds di menit-menit akhir setelah Trent Alexander-Arnold melenggang melewatinya untuk memberi umpan untuk gol sundulan Roberto Firmino.
Zinchenko telah menjadi pemain penting bagi the Gunners sejak kedatangannya dari Manchester City pada musim panas lalu. Pemain berusia 25 tahun tersebut telah berpengaruh dalam membantu Arsenal bersaing dengan mantan timnya untuk meraih gelar juara Liga Primer musim ini. Namun setelah hasil imbang Arsenal di Anfield, City kini kembali menjadi unggulan.
Gabriel Martinelli dan Gabriel Jesus telah membawa anak asuh Mikel Arteta unggul 2-0 pada babak pertama sebelum Mohammed Salah mencetak gol sebelum turun minum. Zinchenko dikalahkan dengan mudah oleh Alexander-Arnold, yang melambungkan bola melewati Aaron Ramsdale ke arah tiang jauh untuk ditanduk oleh Firmino demi gol penyeimbang.
Bek asal Ukraina itu ditarik keluar lapangan oleh Arteta pada menit ke-88, digantikan oleh Kieran Tierney hanya beberapa saat setelah ia menjadi penyebab gol penyeimbang Liverpool. Menurut talkSPORT, air mata Zinchenko di bangku cadangan Arsenal berasal dari fakta bahwa pemain internasional Ukraina itu merasa bertanggung jawab karena telah membuang kesempatan bagi timnya pada tahap yang sangat penting dalam perebutan gelar juara.
Mantan pemain andalan City tersebut mendapat beberapa kritik serius pada babak kedua, saat Jamie Carragher menyalahkan Zinchenko atas kegagalannya dalam menghadapi Alexander-Arnold dalam proses terjadinya gol Firmino. "Saya tidak dapat mengeluarkan Zinchenko dari kepala saya," klaim Carragher. "Gelar juara liga dipertaruhkan, Anda harus lebih agresif. Itu tidak boleh terjadi."
Rekan Carragher sesama pundit Sky Sports, Roy Keane, juga menyampaikan hal yang sama, "Anda berpikir tentang bek sayap modern dan obsesi mereka adalah seberapa baik mereka maju. Saya pikir mereka tidak memiliki kebanggaan dalam bertahan. Zinchenko harus turun. Itu semua terlalu mudah, terutama jika Anda ingin memenangi gelar," kata Keane.