Kamis 13 Apr 2023 08:58 WIB

Pelatih Napoli Pilih Cara Berkelas Bungkam Mind Games Pep Guardiola

Guardiola tahu benar, Spalletti adalah orang yang sensitif.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pelatih kepala Napoli Luciano Spalletti bereaksi pada Liga Champions UEFA, Babak 16 besar, leg pertama antara Eintracht Frankfurt dan SSC Napoli di Frankfurt, Jerman,  Rabu (22/2/2023) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE/Ronald Wittek
Pelatih kepala Napoli Luciano Spalletti bereaksi pada Liga Champions UEFA, Babak 16 besar, leg pertama antara Eintracht Frankfurt dan SSC Napoli di Frankfurt, Jerman, Rabu (22/2/2023) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, NAPLES -- Manajer Napoli, Luciano Spalletti, telah menyampaikan pendapatnya tentang Pep Guardiola setelah pelatih Manchester City tersebut mengatakan bahwa ia takut membuat pelatih asal Italia itu marah. Guardiola tiba-tiba memuji Napoli sebagai tim terbaik di Eropa menyusul kemenangan agregat 5-0 atas Eintranch Frankfurt di babak 16 besar Liga Champions. Spalletti sebagai tanggapannya menuduh pelatih asal Katalunya itu melakukan mind games atau permainan pikiran.

"Apakah kita menempatkan Napoli di depan Manchester City? Jika mereka dapat menghabiskan 900 juta euro dibandingkan dengan 9 juta euro kami, pasti ada alasannya. Ini adalah permainan untuk membangun kami agar mereka dapat menjatuhkan kami," kata Spalletti menyindir Guardiola yang punya bajet besar di City. 

Baca Juga

Guardiola sebelumnya kembali diminta untuk mengomentari Napoli menjelang pertandingan perempat final City dengan Bayern. "Saya tidak ingin berbicara tentang Napoli karena manajernya akan marah kepada saya. Sangat sensitif!" jawabnya sambil tersenyum.

Spalletti sadar akan komentar Guardiola dan berusaha untuk menjelaskan sikapnya terhadap sang manajer City untuk meredakan ketegangan. Dengan penuh semangat berdiri di tengah-tengah konferensi pers untuk menyampaikan pidatonya, sang pelatih Napoli mengatakan bahwa Guardiola hanya ingin melakukan kontrol pikiran. 

"Sebagai permulaan, saya akan berdiri ketika berbicara tentang Guardiola, karena saya belajar banyak darinya dan dia dapat dibandingkan dengan yang terhebat yang kita semua pelajari, termasuk Jurgen Klopp dan Roberto De Zerbi, beberapa pelatih yang selalu saya saksikan." 

"Jika itu tidak memberikan efek yang saya inginkan, maka saya meminta maaf kepada Guardiola, karena kami senang jika orang-orang membicarakan Napoli dan memuji cara kami bermain." ungkapnya.

"Namun, jika saya diberitahu Guardiola bahwa kami bisa memenangkan Liga Champions, maka itu berbeda, karena kami bukan tim yang harus merasakan kecemasan performa di kompetisi ini," kata Spalletti tegas. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement