Kamis 13 Apr 2023 23:35 WIB

Wilfried Zaha Kembali Dikaitkan dengan Kepindahan ke Arsenal

Kontrak Wilfried Zaha dengan Crystal Palace segera berakhir.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Wilfried Zaha
Foto: AP/Matt Dunham
Wilfried Zaha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain sayap Crystal Palace, Wilfried Zaha, kembali dikaitkan dengan kepindahannya ke Arsenal. The Gunners sangat ingin merekrut Zaha pada musim panas 2019, tetapi Palace menolaknya sebelum pemain internasional Pantai Gading, Nicolas Pepe, tiba di Stadion Emirates dengan rekor transfer klub sebesar 72 juta poundsterling atau sekira Rp 1,3 triliun. 

Empat tahun kemudian dan klub London utara itu terus diperdebatkan sebagai tujuan potensial untuk pemain berusia 30 tahun itu, dengan media Prancis Foot Mercato melaporkan bahwa mereka sedang dalam proses untuk merekrutnya musim panas ini.

Baca Juga

Zaha akan habis kontraknya di Selhurst Park dalam waktu kurang dari dua bulan lagi, yang berarti dia akan tersedia dengan status bebas transfer. Bayern Munchen, Borussia Dortmund, dan AS Monaco juga dikatakan tertarik untuk mendapatkan jasanya. Namun, secara logika, kepindahan tersebut tidak masuk akal bagi Arsenal mengingat banyaknya pilihan di lini serang.

Tim asuhan Mikel Arteta telah menggunakan Gabriel Martinelli, Leandro Trossard dan Reiss Nelson sebagai opsi sayap kiri, sementara Gabriel Jesus dan Eddie Nketiah merupakan dua penyerang tengah yang dikenal luas. Sementara itu, Bukayo Saka telah mengunci posisi sayap kanan, dengan Fabio Vieira dan Emile Smith Rowe juga menjadi alternatif di kedua sisi.

Berbicara tahun lalu tentang kepindahannya yang gagal ke London utara pada tahun 2019, Zaha mengatakan kepada The Greatest Game Podcast, "Saya telah berbicara dengan manajer. [Unai] Emery hanya berkata, 'Kita tidak perlu melakukan banyak hal'. Dia mengatakan dia telah melihat saya bermain, dia tahu saya bisa mengubah permainan kapan saja dan hal-hal seperti itu.

"Dia berkata, 'Ya, kami ingin sekali memiliki Anda' dan saya berkata, 'Ya, saya ingin sekali bergabung'. Pembicaraan itu cukup mudah karena saya pernah bermain melawannya saat ia menjadi manajer Arsenal.

"Dia melihat apa yang bisa saya lakukan, melihat tingkat kerja saya, dan apa yang bisa saya berikan kepada tim. Tentu saja, terserah kepada klub siapa yang mereka pilih dan mereka memilih Pepe daripada saya." 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement