Jumat 14 Apr 2023 21:47 WIB

HUT Ke-93 PSSI, Erick Thohir tak Ingin Lupakan Sejarah

PSSI akan bekerja lebih keras lagi untuk bisa terus memperbaiki sepak bola Indonesia.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Sambutan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam memperingati 93 tahun PSSI di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (14/4/2023).
Foto: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Sambutan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam memperingati 93 tahun PSSI di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Jumat (14/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir berharap perayaan hari jadi ke-93 PSSI tak hanya menjadi euforia ulang tahun belaka. Ia memastikan PSSI akan bekerja lebih keras untuk terus memperbaiki persepakbolaan Indonesia. Para 'pahlawan' di dunia sepak bola seperti para legenda pemain timnas Indonesia dan mantan wasit diundang untuk menghadiri perayaan ulang tahun PSSI itu.

"Ini harus menjadi perhatian kita kepada sejarah sepak bola yang tentu kita perhatikan. Kalau kemarin, wasit kita berikan landasan paling tidak, tidak hanya kepastian kesejahteraan untuk meniup peluit 10-15 kali, tetapi juga ada bantuan daripada asuransi," kata Erick kepada awak media, Jumat (14/4/2023).

Baca Juga

Selain memperhatikan wasit dan para pegiat sepak bola yang masih aktif saat ini, Menteri BUMN itu juga tak ingin melupakan para legenda yang ia sebut sebagai pahlawan yang sudah banyak memberikan kontribusi dan mewariskan catatan sejarah dalam sepak bola Indonesia. Ia mengaku akan memikirkan hal apa yang akan diberikan kepada para legenda tersebut.

"Untuk para pencipta sejarah ini juga perlu dipikirkan, tetapi saya belum tahu (nanti), tetapi bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan para pahlawannya. Sejarah menjadi penting," ujar Erick menambahkan.

Dalam momen ini, Erick mengatakan, PSSI akan bekerja lebih keras lagi untuk bisa terus memperbaiki sepak bola Indonesia. Ia menyebut, tidak ada yang sia-sia dari sebuah perjuangan. Menurutnya posisi Indonesia yang saat ini berada di urutan ke-149 ranking FIFA menunjukkan ranking Indonesia meningkat jika terus berjuang.

"Kita tak pernah di bawah (ranking) 150. Nah, ini baru dua bulan sudah ke-149, artinya apa? Kalau kita kerja lebih giat lagi, potensinya luas. Tinggal bagaimana kita kompak, bersatu, ini bukan kerja individu, ini kerja sama sama, supaya kita memastikan timnas bisa juga dapat peringkat yang lebih baik," kata Erick menjelaskan. "Masa ekonomi kita tumbuh terus, tahun ini diprediksi tumbuh 5 persen, ya, banyak negara di Eropa di bawah kita ekonominya. Tapi jangan sampai pertumbuhan ekonomi ini bertolak belakang dengan prestasi olahraga. Nah ini yang kita coba jaga khususnya di sepak bola."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement