REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Manchester City, Pep Guardiola menceritakan kebiasaannya jelang pertandingan. Ini terkait komunikasinya dengan pemain.
Beberapa juru taktik biasanya bersuara lantang membakar semangat pasukannya. Guardiola tidak demikian. Ia lebih fokus pada taktik dan bagaimana mencari jalan menuju kemenangan.
"Saya tidak memberikan pidato motivasi. Kadang suaranya lebih tenang atau agresif. Melawan Arsenal, mereka tahu betul (apa yang harus dilakukan), bahkan saat pemanasan," kata mantan arsitek Barcelona dan Bayern Munchen ini, dikutip dari laman resmi klubnya, Sabtu (29/4/2023).
Ia mengaku selalu bertanya. Apakah pemanasan pemainnya berjalan lancar, atau bagaimana perasaan anak asuhnya?
Selebihnya, Guardiola membiarkan pasukannya berdinamika. Ia berkosentrasi pada sisi teknis. Itu yang sering ia lakukan bahkan ketika melawan tim seperti Real Madrid sekalipun.
"Mereka tahu untuk apa mereka bermain. Mereka tidak butuh kata-kata. Mereka tahu betapa menyenangkan, penting, dan istimewanya mereka berada di sana," ujar sosok berusia 52 tahun ini.
Man City dalam tren positif. The Sky Blues masih bertarung di tiga kompetisi. Berikutnya, Erling Haaland dan rekan-rekan akan berhadapan dengan Fulham.
Duel lanjutan Liga Primer Inggris itu berlangsung di Craven Cottage, Ahad (30/4/2023) malam WIB. Jelas, kubu diunggulkan menjadi pemenang. City tak terkalahkan dalam 17 pertandingan terakhir.
Hitungannya dari berbagai ajang. Ini modal berharga bagi skuad biru langit jelang kunjungan ke markas the Cottagers. Jika meraih hasil maksimal, the Citizens akan naik ke puncak klasemen sementara.
Ilkay Gundogan dkk juga lolos ke semifinal Liga Champions dan final Piala FA. Peluang pasukan Pep meraih treble musim ini, terbuka lebar.