REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- Pelatih Sevilla, Jose Luis Mendilibar, mengakui Juventus menjadi perhatian lebih dibandingkan saat menghadapi Manchester United (MU). Sevilla akan melawan Bianconeri pada leg pertama semifinal Liga Europa (UEL), di Stadion Turin, Jumat (12/5/2023) dini hari WIB.
Mendilibar mengatakan, karakteristik permainan Juventus sangat berbeda dengan MU. Ia mencontohkan, ketenangan Juve lebih membahayakan daripada Iblis Merah. Menurutnya, permainan khas Italia ada dalam diri skuad Nyonya Tua.
“Apriori mereka tidak sebaik itu, tetapi mereka sudah bergerak dari bawah ke atas. Mereka juga berada di semifinal UEL dan berada di area yang sangat bagus di liga mereka,” ujar Mendilibar dilansir dari Football Espana, Kamis (11/5/2023).
Sepanjang kariernya sebagai pelatih, Mendilibar menyukai permainan dengan sistem tekanan tinggi. Tetapi untuk kali ini, ia akan lebih berhati-hati untuk memastikan Sevilla tidak terjebak dalam serangan balik tuan rumah.
Mendilibar memperkirakan tak mudah untuk mencetak banyak gol dalam pertandingan melawan Juventus. Bianconeri adalah tipe tim yang tak kenal menyerah. Juve juga memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang dimiliki.
“Saya berharap ini akan menjadi pertandingan terbuka dan tentu saja, kami ingin menang karena saya mengerti bahwa mereka berada di rumah dan akan bermain untuk pertandingan itu,” kata Mendilibar.
Mendilibar akan menekankan kepada pemainnya agar menggunakan kepala dingin di kandang Juventus. Namun ia sadar dirinya sebagai pelatih pemula dan Sevilla sudah tidak asing dengan semifinal Liga Europa. Oleh karena itu, Mendilibar hanya ingin memperkuat mental pasukannya.
Perubahan nyata yang dilakukan Mendilibar kepada Sevilla adalah penguatan mental pemain. Dampaknya Sevilla mampu keluar dari pertempuran zona degradasi dan lolos ke semifinal Liga Europa. Itu bentuk nyata perubahan mental daripada fisik.
“Lebih dari itu, saya pikir itu mental. Pada titik musim ini, tidak mudah untuk menjadi bagus (secara fisik) karena setiap orang memiliki banyak pertandingan di kaki mereka,” jelas Mendilibar.