Senin 15 May 2023 06:52 WIB

Xavi Sebut Juara La Liga Sangat Penting untuk Program Jangka Panjang Barcelona

Barcelona kembali juara setelah terakhir mengangkat trofi La Liga pada 2019.

Para pemain Barcelona merayakan gol Robert Lewandowski (Kiri) ke gawang Espanyol di La Liga Spanyol. Barcelona menang 4-2 dan memastikan gelar juara La Liga Spanyol musim 2022/2023.
Foto: EPA-EFE/Alejandro Garcia
Para pemain Barcelona merayakan gol Robert Lewandowski (Kiri) ke gawang Espanyol di La Liga Spanyol. Barcelona menang 4-2 dan memastikan gelar juara La Liga Spanyol musim 2022/2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Barcelona memastikan gelar juara La Liga Spanyol musim 2022/2023 setelah meraih kemenangan 4-2 atas rival sekota, Espanyol di Stadion RCDE, Senin (15/5/2023) dini hari WIB. Pelatih Barcelona Xavi Hernandez mengaku merasakan hal yang luar biasa setelah meraih gelar La Liga pertamanya sebagai pelatih Blaugrana, setelah sebelumnya mengoleksi delapan gelar sebagai pemain.

Barcelona mengakhiri paceklik gelar selama empat tahun. Barcelona terakhir kali menjadi juara Spanyol pada musim 2018/2019 ketika mereka memiliki dua pemain hebat Lionel Messi dan Luis Suarez yang menjadi ujung tombak serangan mereka.

Baca Juga

Namun ketika klub jatuh ke dalam krisis keuangan yang mendalam, keduanya harus pergi dan kekuatan tim menurun. Xavi kemudian mengangkat Barcelona kembali ke posisi semestinya kurang dari dua tahun setelah kembali menggantikan Ronald Koeman di kursi pelatih pada November 2021.

"Kami memiliki perasaan yang luar biasa, lebih dari 10 bulan bekerja, pengorbanan. Ini merupakan pekerjaan yang menakjubkan," kata Xavi kepada Movistar Plus, dikutip Reuters.

"Bagi para penggemar, bagi klub, memenanginya sangat penting untuk stabilitas proyek, kami harus melanjutkan jalan ini. Gelar La Liga ini berarti bahwa kami melakukan banyak hal dengan sangat baik. Ini memberikan kami stabilitas, meskipun kami masih memiliki urusan yang belum selesai di kompetisi Eropa."

Barcelona telah gagal melewati babak 16 besar di Liga Champions selama tiga musim terakhir. Setelah perjalanan gemilang dari 2005 sampai 2019, ketika klub memenangkan empat gelar Liga Champions dan 10 gelar juara La Liga, Barcelona baru sekali mencapai semifinal kompetisi klub elite Eropa sejak juara pada 2014/2015.

Musim ini, bagaimanapun, mereka telah menikmati musim domestik yang luar biasa, setelah mengalahkan rival bebuyutannya Real Madrid di final Piala Super Spanyol dan memenangkan La Liga dengan empat pertandingan tersisa.

Xavi mengatakan bahwa ia telah merasakan tekanan dan merasa senang dengan dukungan dari keluarganya. "Saya memikirkan istri saya, orang tua saya, saudara laki-laki dan perempuan saya... para staf, yang telah banyak menderita, mereka yang tidak pernah gagal," kata Xavi.

"Kami berada di Spanyol dan di sini kritik adalah hal yang normal. Itu terjadi pada saya ketika saya masih menjadi pemain, tetapi saya sangat keras kepala. Pada akhirnya penghargaan datang ketika ada pekerjaan yang baik."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement