Senin 22 May 2023 22:41 WIB

Sepak Bola Spanyol Akhirnya Akui Ada Masalah Rasisme Setelah Serangan Terbaru ke Vinicius

Vinicius mendapatkan ejekan rasis dari penggemar Valencia.

Winger Real Madrid Vinicius Junior mendapatkan serangan rasisme dari penggemar Valencia di La Liga Spanyol.
Foto: AP/MANU FERNANDEZ
Winger Real Madrid Vinicius Junior mendapatkan serangan rasisme dari penggemar Valencia di La Liga Spanyol.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Presiden Sederasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) Luis Rubiales akhirnya mengakui bahwa negaranya memiliki masalah rasisme. Ini setelah kasus pelecehan terbaru terhadap winger Real Madrid Vinicius Junior oleh fan Valencia. Madrid dan Vinicius meminta pihak berwenang untuk menyelidiki insiden terbaru sebagai kejahatan kebencian.

Para ofisial, pemain dan mantan pemain menunjukkan solidaritas kepada Vinícius, yang pada Ahad mempertimbangkan untuk meninggalkan lapangan setelah mendapat ejekan rasis dari para penggemar saat Real Madrid kalah 1-0 dari Valencia di Liga Spanyol.

Baca Juga

"Kami memiliki masalah perilaku, pendidikan, rasisme," kata Rubiales, Senin (22/5/2023), dikutip dari AP. "Selama ada satu penggemar atau satu kelompok penggemar yang membuat penghinaan berdasarkan orientasi seksual atau warna kulit atau keyakinan seseorang, maka kita memiliki masalah serius. Masalah serius yang menodai seluruh tim, seluruh basis penggemar, dan seluruh negara."

Valencia mengatakan bahwa mereka telah melarang salah satu penggemarnya untuk menonton seumur hidup dan sedang berusaha untuk mengidentifikasi orang lain yang mungkin telah menghina Vinícius di Stadion Mestalla.

"Dari saat kejadian yang tidak menguntungkan itu terjadi, klub telah menganalisa semua rekaman yang tersedia. Bekerja sama dengan pihak berwenang secepat mungkin untuk mengklarifikasi apa yang terjadi agar bisa bertindak cepat dan tegas," kata Valencia dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa mereka bekerja sama dengan polisi untuk mengidentifikasi lebih banyak lagi pelaku.

Real Madrid meminta pihak berwenang untuk menyelidiki perilaku kasar tersebut, dengan mengatakan bahwa klub percaya bahwa insiden itu adalah kejahatan kebencian.

"Real Madrid mengutuk keras kejadian yang terjadi kemarin terhadap pemain kami," kata klub. "Peristiwa ini merupakan serangan langsung terhadap model sosial dan demokrasi hidup berdampingan di negara kita yang berdasarkan aturan hukum."

Liga Spanyol telah mengajukan sembilan pengaduan resmi serupa atas pelecehan rasis terhadap Vinícius dalam dua musim terakhir, tapi sebagian besar kasus tersebut telah dihentikan oleh jaksa. Pengaduan lainnya diperkirakan akan dilakukan setelah penyelidikan atas apa yang terjadi di Valencia selesai.

Para penggemar telah didenda dan dilarang memasuki stadion karena tindakan mereka. Namun sejauh ini hanya seorang penggemar Mallorca yang mungkin akan diadili karena diduga menghina pemain Brasil itu secara rasial dalam sebuah pertandingan. Persidangan pertama terhadap seorang penggemar yang dituduh melakukan pelecehan rasial dalam sepak bola profesional Spanyol diperkirakan akan terjadi pada tahun ini, dalam sebuah kasus yang melibatkan penyerang Athletic Bilbao, Inaki Williams, yang dihina oleh seorang pendukung Espanyol dalam sebuah pertandingan pada 2020.

"Saya ingin tahu apa yang akan terjadi," ujar pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, yang pada Ahad mempertimbangkan untuk menarik keluar Vinícius dari lapangan setelah ia dihina. "Tidak akan terjadi apa-apa, karena hal ini sudah terjadi beberapa kali di stadion lain dan tidak ada yang dilakukan. Tidak ada. Kami harus mengevaluasi situasi ini, karena ini sangat serius."

Vinicius, yang berkulit hitam dan telah menjadi sasaran pelecehan rasis berulang kali sejak ia tiba dari Brasil lima tahun lalu, mengatakan setelah pertandingan bahwa liga Spanyol "sekarang menjadi milik para rasis" dan bahwa Spanyol "dipandang sebagai negara rasis."

Pemerintah Spanyol dan para pejabat sepak bola mengutuk penghinaan terhadap Vinícius, tapi dengan cepat menyatakan bahwa mereka tidak setuju dengan generalisasi sang pemain bahwa Spanyol atau orang-orangnya rasis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement