Rabu 24 May 2023 15:26 WIB

RFEF dan La Liga Spanyol Bergabung dalam Kampanye Melawan Rasisme

Kampanye itu akan ditampilkan di siaran nasional dan internasional di semua laga.

Ilustrasi kampanye melawan rasisme.
Foto: EPA/Brendan McCarthy
Ilustrasi kampanye melawan rasisme.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Olahraga Spanyol (CSD), Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol (RFEF), dan La Liga telah bergabung untuk kampanye melawan rasisme. Ketiga institusi itu ingin dengan suara bulat menunjukkan penolakan mutlak dan tegas terhadap perilaku rasis apa pun.

Dikutip dari keterangan resmi La Liga yang diterima pada Rabu (24/5/2023), kampanye tersebut akan ditampilkan di siaran nasional dan internasional dari semua pertandingan, di logo dan papan iklan, dan di seluruh stadion La Liga melalui selebaran informasi untuk para penggemar.

Baca Juga

Lebih lanjut, kampanye juga akan terlihat pada plakat yang dibawa oleh susunan pemain awal, serta pada ban lengan pemain di pertandingan mendatang.

"'Racist, out of football' dan 'United Against Racism' menyatukan kekuatan semua orang: institusi, klub, pemain, dan penggemar dengan tujuan memberantas rasisme dan mereka yang menampilkan perilaku rasis dari sepak bola kita," kata La Liga.

Sebelumnya, La Liga mengatakan, pihaknya akan meminta lebih banyak kekuatan sanksi, dengan tujuan menjadi lebih efektif dalam perang melawan kekerasan, rasisme, xenofobia, dan intoleransi dalam olahraga.

Organisasi Liga Spanyol itu mengungkapkan telah memimpin identifikasi dan pelaporan perilaku semacam itu di stadion sepak bola selama beberapa tahun terakhir, tapi merasa tidak berdaya ketika mengamati bagaimana pelaporannya berakhir.

"Terlepas dari upaya yang intens dan terus menerus melawan kekerasan dan rasisme dengan sungguh-sungguh, La Liga merasakan frustrasi yang luar biasa karena kurangnya sanksi dan hukuman oleh olahraga, komisi disiplin, administrasi publik dan badan yurisdiksi yang melapor," kata La Liga. "Menghadapi situasi serius ini, dalam beberapa hari mendatang La Liga secara resmi akan meminta amandemen UU 19/2007 tertanggal 11 Juli tentang kekerasan, rasisme, xenofobia dan intoleransi dalam olahraga dan UU 39/2022 tertanggal 30 Desember tentang olahraga."

Adapun tujuan dari proposal ini adalah untuk meminta agar La Liga dapat menggunakan otoritas disipliner atas insiden semacam ini yang terjadi dalam pertandingan kompetisi profesional, sehingga komisi disiplin La Liga dapat melanjutkan untuk memberikan sanksi.

Beberapa sanksi tersebut antara lain, dengan total atau sebagian penutupan tempat olahraga, larangan akses ke sana dalam hal penonton/penggemar, dan pengenaan sanksi keuangan, tanpa mengurangi penerapan tindakan sementara atau pencegahan yang mungkin sesuai, tergantung pada sifat dan keseriusan insiden.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement