Kamis 25 May 2023 22:12 WIB

Soal Rasialisme di Sepak Bola, Tammy Abraham: Kami Juga Manusia

Abraham mengatakan kerusakan akibat rasialisme penggemar jauh lampaui lapangan bola.

Penyerang AS Roma Tammy Abraham
Foto: AP Photo/Alvaro Barrientos
Penyerang AS Roma Tammy Abraham

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Liga Spanyol menjadi sorotan karena kasus rasialisme yang menimpa Vinicius Junior. Winger Real Madrid ini mendapatkan hinaan rasial dari pendukung Valencia akhir pekan lalu.

Kasus ini menjadi perhatian banyak pihak di sepak bola, bahkan sampai ke luar Spanyol. Salah satu yang ikut berkomentar adalah penyerang AS Roma Tammy Abraham. Ia mengatakan, kerusakan akibat rasialisme penggemar jauh melampaui lapangan sepak bola.

Baca Juga

"Itu hanya sebagian kecil orang, tetapi sebagian kecil orang dapat memengaruhi kehidupan seseorang," kata Abraham, yang tumbuh besar di Inggris sebagai putra dari orang tua berdarah Nigeria. "Kami lebih dari sekadar pesepak bola, kami juga manusia. Kami juga memiliki perasaan, jadi hal-hal ini menyakiti orang lain.

Ia mengatakan, para pesepak bola berkulit hitam mungkin tidak menunjukkannya atau tidak bisa menunjukkannya di lapangan. Namun, kata dia, hal-hal ini memengaruhi para pemain itu. "Hal-hal ini harus dihentikan .... Ini minoritas kecil orang-orang konyol yang perlu diubah."

Penghinaan berulang kali terhadap Vinícius telah memicu perdebatan sengit tentang rasialisme di Spanyol. Romelu Lukaku juga menjadi sasaran nyanyian diskriminatif dalam berbagai kesempatan selama dua kali membela Inter Milan.

Bulan lalu, Presiden Federasi Sepak Bola Italia Gabriele Gravina harus turun tangan untuk menangguhkan larangan satu pertandingan untuk Lukaku. Larangan diberikan setelah dia menerima kartu kuning akibat bereaksi terhadap nyanyian rasial, yaitu memprovokasi penggemar Juventus dengan menempelkan jari ke bibirnya seolah-olah ingin membungkam penonton saat mengonversi penalti pada masa tambahan waktu.

Pada 2019, Balotelli menendang bola tinggi-tinggi ke arah tribun penonton saat ia merasa frustrasi dengan nyanyian rasial dari para pendukung Hellas Verona. Satu dekade lalu, Boateng yang bermain untuk AC Milan menendang bola karena marah kepada sebagian penonton yang meneriakkan kata-kata rasial selama pertandingan persahabatan dengan klub divisi bawah, Pro Patria, melepaskan jerseinya dan berjalan meninggalkan lapangan bersama rekan-rekannya yang lain.

"Saya telah melihat apa yang terjadi di Spanyol, kami pernah mengalaminya di masa lalu di Italia. Kami telah mengalaminya di seluruh dunia," kata Abraham yang berkulit hitam. "Saya sendiri, saya hanya mengalaminya ketika saya masih bersama tim Inggris U-21, dan itu sudah lama sekali. Kami semua adalah satu dan kami mencoba membuat perubahan. Sepak bola tidak memiliki rumah. Sepak bola adalah untuk dunia."

Roma akan menghadapi klub Spanyol, Sevilla, di final Liga Europa pekan depan di Budapest, Hungaria.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement