Ahad 28 May 2023 14:53 WIB

Ini Alibi Arteta Soal Kegagalan Arsenal Rengkuh Trofi Liga Primer Inggris

Arsenal tim dengan periode terlama pimpin puncak klasemen sementara tapi tak juara.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Arsenal, Mikel Arteta.
Foto: EPA-EFE/VINCE MIGNOTT
Pelatih Arsenal, Mikel Arteta.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perjalanan Arsenal pada musim ini bisa dibilang cukup tragis. Rekor kurang menyenangkan pun ditorehkan the Gunners usai dipastikan mengakhiri Liga Primer Inggris musim ini sebagai runner-up.

Arsenal menjadi tim dengan periode terlama memimpin puncak klasemen sementara Liga Primer Inggris tanpa berhasil menjadi juara. Rekor ini dipecahkan tim besutan Mikel Arteta itu pada musim ini, tepatnya saat memuncaki klasemen sementara Liga Primer Inggris selama 248 hari.

Baca Juga

Kembali memimpin klasemen sementara Liga Primer Inggris pada pekan ke-16, awal November 2022, the Gunners tergusur dari posisi tersebut pada pekan ke-32 atau pada akhir April 2023. Dalam satu momen pada musim ini, Arsenal sempat mencatatkan keunggulan delapan poin di atas klasemen sementara Liga Primer Inggris.

Namun, langkah the Gunners justru limbung pada sprint terakhir perebutan gelar juara Liga Primer Inggris. Di empat laga secara beruntun, Arsenal gagal meraih kemenangan dengan tiga hasil imbang dan satu kali kalah. Di sisi lain, Manchester City, yang berstatus sebagai juara bertahan, tidak pernah kehilangan raihan poin penuh.

Kekalahan Arsenal, 0-1, dari Nottingham Forest, akhir pekan lalu, akhirnya memberikan kepastian buat Man City untuk merengkuh titel Liga Primer Inggris musim ini. The Gunners tercatat hanya mampu memetik sembilan poin dari delapan laga terakhir di pentas Liga Primer Inggris.

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, pun mengungkapkan alasan terbesar kegagalan timnya memastikan titel Liga Primer Inggris. Pelatih asal Spanyol itu menyoroti kegagalan anak-anak asuhnya memetik poin penuh di tiga laga secara beruntun, tepatnya pada awal April.

Pada saat itu, Arsenal ditahan imbang Liverpool, West Ham, dan Southampton sebelum akhirnya dibekap Manchester City. Periode itu pun beriringan dengan absennya sejumlah penggawa andalan the Gunners, terutama William Saliba, akibat mengalami cedera. Bek tengah asal Prancis itu diketahui mengalami cedera punggung pada akhir Maret.

Selain kehilangan Saliba, the Gunners juga tidak diperkat Mohamed Elneny, Takehiro Tomiyasu, Eddie Nketiah, dan Oleksandr Zinchenko. Begitu pula dengan kondisi kebugaran Gabriel Jesus, yang sedikit terganggu lantaran sempat dibekap cedera pada pertengahan musim ini.

Kondisi ini, ujar Arteta, menjadi salah satu penyebab kegagalan the Gunners menjaga raihan hasil positif di pengujung Liga Primer Inggris musim ini. Skuad the Gunners tidak cukup punya kedalaman dan Arteta mulai kehilangan sejumlah opsi pemain.

''Kami mungkin bisa meraih kemenangan di tiga laga itu tanpa kehadiran Willy (William Saliba). Kami memiliki momen kritis dan gagal memanfaatkannya. Di titik tersebut, Anda harus memiliki 24 pemain yang berada dalam kondisi fit dan siap tampil,'' ujar Arteta seperti dilansir The Independent, Ahad (28/5/2023).

Eks asisten pelatih Pep Guardiola di Manchester City itu juga mengakui, kondisi yang sama juga sebenarnya terjadi pada musim lalu kala klub asal London Utara itu gagal finish di empat besar. Kehilangan sejumlah pemain kunci di momen-momen krusial kompetisi membuat the Gunners harus kembali gigit jari dalam meraih kesuksesan.

''Ini menjadi pelajaran besar. Saat Anda melihat, tim pemenang memiliki 24 pemain yang siap tampil, baik secara mental dan fisik. Kami tidak memiliki hal itu. Memanfaatkan momen adalah kunci. Momen tertentu akan mendefinisikan musim Anda. Kami gagal lantaran faktor yang sebenarnya bisa kami atasi,'' jelas mantan kapten dan gelandang Arsenal itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement