REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Hanya dalam rentang waktu dua musim, AS Roma memiliki peluang untuk mengoleksi dua trofi kompetisi Eropa sekaligus. Usai mengakhiri UEFA Conference League musim lalu di tangga juara, I Giallorossi berpeluang menjadi raja di Liga Europa pada musim ini.
Klub asal Ibu Kota Italia itu pun berpotensi meraih titel Liga Europa pertama dalam sejarah klub sejak terakhir kali tampil di partai final kasta kedua kompetisi antarklub Eropa itu pada musim 1990/1991. Namun, semua mimpi dan ambisi itu berujung kegagalan.
Setelah bermain imbang, 1-1, selama 120 menit, I Giallorossi menyerah, 1-4, dari Sevilla via babak adu penalti dalam partai final yang digelar di Stadion Puskas Arena, Budapest, Kamis (1/6/2023) dini hari WIB. Salah satu penggawa Los Nervionenses di laga itu pun diketahui pernah menjadi salah satu pemain yang diorbitkan AS Roma di pentas sepak bola Eropa.
Erik Lamela merupakan pemain yang diboyong I Giallorossi ke Eropa setelah direkrut dari River Plate 2011 silam. Saat itu, Lamela ditebus dengan nilai transfer 12 juta euro. Hanya dua musim membela I Giallorossi, winger asal Argentina itu akhirnya hijrah ke Tottenham Hotspur pada awal musim 2013/2014.
Lamela pun tidak pernah menyangka bakal merengkuh titel pertamanya di sepanjang kariernya sebagai pesepak bola profesional dengan mengalahkan mantan klubnya tersebut. Winger berusia 31 tahun itu mengakui laga kontra I Giallorossi berjalan dengan begitu berat.
''Itu adalah laga yang sulit menghadapi bekas tim saya. Saya masih mencintai mereka, tapi inilah sepak bola. Ini menjadi trofi pertama saya dan raihan ini didapatkan dari menghadapi Roma. Saya tidak pernah menyangka bisa berjalan seperti ini,'' ujar Lamela seperti dikutip Football Italia, Kamis (1/6/2023).
Lamela juga mengakui, raihan titel Liga Europa musim ini terasa begitu spesial buat Sevilla. Pasalnya, Los Nervionenses justru tampil begitu mengecewakan di pentas La Liga Spanyol. Pengoleksi tujuh gelar Liga Europa itu terseok-seok di papan tengah Liga Spanyol, tepatnya di peringkat ke-11.
Dari 37 pertandingan yang telah dilakoni di pentas La Liga musim ini, Sevilla hanya mampu memetik 13 kemenangan, 10 hasil imbang, dan 14 kekalahan. Manajemen Sevilla bahkan sempat melakukan tiga kali pergantian pelatih pada sepanjang musim ini. Mulai dari memecat Julen Lopetegui, menunjuk dan akhirnya memecat Jorge Sampaoli, hingga akhirnya mempercayakan tim utama Sevilla ke Jose Luis Mendilibar.
Namun, di pentas Liga Europa, Sevilla terbukti masih begitu perkasa. Keberhasilan menyingkirkan Juventus di babak semifinal, ujar Lamela, menjadi momen penting dalam upaya klub asal Andalusia itu menambah koleksi trofi Liga Europa pada musim ini.
''Kami berhasil melakukannya. Kami tahu, laga ini akan menjadi laga yang sulit. Ini menjadi musim yang begitu panjang, karena kami mungkin tidak berada dalam performa terbaik kami. Namun, kami layak mendapatkan trofi ini setelah berbagai usaha dan laga yang kami menangkan sebelumnya,'' ujar Lamela.