Kamis 01 Jun 2023 09:01 WIB

Kecewa Kepemimpinan Wasit di Final Liga Europa, Mourinho: Wasitnya Seperti Orang Spanyol

Mourinho bahkan menyindir kepemimpinan wasit asal Inggris, Anthony Taylor, itu.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Reaksi pelatih AS Roma Jose Mourinho di laga final Liga Europa vs Sevilla di Budapest, Hungaria, Kamis (1/6/2023) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE/ANNA SZILAGYI
Reaksi pelatih AS Roma Jose Mourinho di laga final Liga Europa vs Sevilla di Budapest, Hungaria, Kamis (1/6/2023) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Pelatih AS Roma, Jose Mourinho, melontarkan sindiran pedas kepada wasit yang memimpin final Liga Europa, Kamis (1/6/2023) dini hari WIB. Anthony Taylor, wasit asal Inggris yang memimpin laga tersebut, dianggap mengeluarkan keputusan yang lebih condong menguntungkan Sevilla.

Dalam laga yang digelar di Stadion Puskas Arena, Budapest, Hungaria, tersebut, AS Roma akhirnya harus mengakui keunggulan Sevilla, 1-4, via babak adu penalti. I Giallorossi sebenarnya mampu unggul terlebih dahulu via torehan Paulo Dybala pada menit ke-35.

Baca Juga

Namun, Sevilla bisa menyamakan kedudukan via gol bunuh diri Gianluca Mancini pada menit ke-55. Skor imbang, 1-1, pun bertahan hingga babak perpanjangan waktu tuntas digelar. Dengan kekalahan dari Sevilla, Roma pun akhirnya harus mengubur mimpi merengkuh trofi perdana di pentas Liga Europa.

Mourinho menilai, laga itu berjalan dengen intensitas tinggi. Kedua tim, ujar pelatih asal Portugal itu, menunjukkan semangat yang begitu tinggi. Sayangnya, laga ini dinodai oleh buruknya kepemimpinan wasit.

Di sepanjang laga tersebut, wasit mengeluarkan total 14 kartu kuning, enam kartu kuning untuk penggawa I Giallorossi dan delapan kartu kuning untuk penggawa Los Nervionenses.

Mourinho bahkan menyindir kepemimpinan wasit Anthony Taylor di laga tersebut. Taylor diketahui berasal dari Inggris, tapi Mourinho menyebut, Taylor seperti berasal dari Spanyol. Pasalnya, keputusan Taylor di laga itu cenderung menguntungkan Sevilla.

''Itu adalah laga dengan intensitas tinggi, maskulin, dan bersemangat dengan wasit yang sepertinya berasal dari Spanyol. Kartu kuning setiap saat. Ada ketidakadilan di laga itu. Hal yang paling terlihat jelas adalah saat (Erik) Lamela tidak mendapatkan kartu kuning kedua dan dia menjadi salah satu eksekutor penalti,'' ujar Mourinho usai laga kepada Sky Italia, Kamis (1/6/2023).

Eks pelatih Tottenham Hotspur itu merujuk pada aksi Lamela yang kedapatan menyikut Roger Ibanez. Akibatnya, bibir Ibanez robek dan sempat mendapatkan perawatan medis. Namun, wasit hanya memberikan kartu kuning atas pelanggaran pada awal babak perpanjangan waktu tersebut.

Wasit juga dianggap alpa saat tidak memberikan Lamela kartu kuning kedua. Kala itu, winger Sevilla asal Argentina itu diketahui melakukan tekel keras. Para pemain Roma dan staf pelatih pun sempat melayangkan protes atas tekel tersebut. Namun, Taylor bergeming.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement