Jumat 09 Jun 2023 13:42 WIB

Masih Jadi Andalan, Sayang Ganda Putra Indonesia Belum Konsisten

Belum ada yang bisa konsisten seperti Kevin/Marcus ketika di masa jayanya.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Pasangan bulu tangkis ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Foto:

Siapa Lolos Olimpiade 2024?

Perhitungan nilai olimpiade atau kualifikasi Olimpiade Paris 2024 sudah dimulai awal Mei 2023 ini. Setiap negara maksimal hanya akan meloloskan dua wakil. Persaingan menuju multievent terbesar dunia itu masih ketat dan belum bisa ditebak siapa wakil dari Indonesia.

Daryadi memperkirakan dua wakil Indonesia yang bakal lolos Olimpiade 2024 ada di empat pasangan, yakni Fajar/Rian, Leo/Daniel, Bagas/Fikri, dan Pramudya/Yeremia.

"Saya rasa empat pasangan di atas yang lebih berpeluang lolos, sedangkan alumni Olimpiade Tokyo, Kevin/Marcus dan Ahsan/Hendra sepertinya berat untuk bisa lolos," ujar Daryadi.

Minions Jangan Kecewakan Fan

The Minions, julukan Kevin/Marcus, pernah sangat ditakuti lawan-lawannya ketika di era keemasan antara 2017 hingga 2022. Namun kini seiring bertambahnya usia terutama Marcus dan munculnya pasangan baru, penampilan Minions banyak mendapatkan kritik.

Termasuk Daryadi yang mengeklaim penampilan Minions di babak kedua Singapore Open ketika dikalahkan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dengan skor 18-21, 9-21, khususnya di gim dua menjadi penampilan terburuk The Minions.

"Melihat Minions kemarin itu merupakan penampilan terburuk sejak 2017. Itu artinya komunikasi antara mereka sudah tak jalan. Kita lihat dari gesture dari pasangan (Kevin) gak bisa bohong, di internal mereka sudah ada masalah," jelas Daryadi. "Saya pernah ungkapkan sejak akhir 2022 lalu, pasangan ini kalau mau bubar awal 2023, supaya ganti pasangan agar saat hitungan Olimpiade bulan Mei sudah lebih siap. Namun keduanya mau tetap jalan, ternyata jeblok, enam kali kalah."

Daryadi menambahkan, berat buat Minions dipaksakan karena sepertinya sudah tak sejalan. "Gaya main sudah berbeda, zaman top Kevin main di depan Marcus mengcover di belakang tapi sekarang Marcus sudah lebih lambat. Kevin juga kalau didorong main belakang akan parah. Ini bukan tipe permainan Minions lagi, kali mau main sejajar juga akan habis digebukin,"

Menurut Daryadi, jika mau jadi nomor satu lagi sudah sangat berat untuk lolos olimpiade.

"Kalau mau Olimpiade cukup berat, junior sekarang kencang-kencang, Minions atau sekadar main saja, ganti pasangan pun sudah terlambat. Istilah sudah kepalang basah jalani aja, komunikasi, chemistry jalan lagi, asal punya komitmen, diredam ego masing-masing," jelas Daryadi. "Sekarang banyak mengkambinghitamkan Marcus kedodoran back-up di belakang, apakah masih bisa dengan latihan lebih keras kembali seperti dulu, kalau masih mau seperti kemarin lagi, kalo motivasi gak ada susah, sekarang Minions sudah standar pemain biasa tidak lihat lagi main seperti dulu."

Daryadi menyebut pekerjaan rumah Minions adalah komunikasi. The Daddies Hendra/Ahsan yang lebih tua bisa jadi contoh nyata bagi para juniornya.

"Saling menghargai sesama partner jangan gesture kesel, membuat pasangan ini adem dan nyaman, ini tidak terjadi dengan Minions," kata Daryadi. "Kasihan yang nonton, dulu dipuja-puja sekarang dibantai, bahkan dibuat mainan oleh lawan, apalagi saat lawan pasangan muda Cina, lawannya terlihat tidak serius melawan Minions yang dulu begitu ditakuti. Jangan kecewakan para penggemarmu, Minions."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement