Senin 19 Jun 2023 07:52 WIB

Italia Hanya Raih Posisi Tiga UEFA Nations League, Mancini Tetap Bangga

Ini pencapaian sama yang diraih Italia seperti pada Nations League edisi 2021.

Pelatih timnas Italia, Roberto Mancini.
Foto: AP/Antonio Calanni
Pelatih timnas Italia, Roberto Mancini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional (timnas) Italia Roberto Mancini senang dengan raihan peringkat ketiga timnya di UEFA Nations League 2023. Ini setelah Italia memenangkan pertandingan melawan timnas Belanda dengan skor 3-2 di Stadion De Grolsch Veste, Belanda, Ahad (18/6/2023) WIB.

Torehan ini adalah pencapaian sama yang diraih Italia seperti pada Nations League edisi 2021. Saat itu Italia juga menjadi penghuni peringkat ketiga. Saat itu, Azzurri mengalahkan Belgia dengan skor 2-1 di perebutan tempat ketiga.

Baca Juga

"Penting untuk menang, ini adalah turnamen bergengsi," kata Mancini, dilansir melalui Football Italia, Senin (19/6/2023).

Mancini membuat tujuh perubahan pemain dalam starting IX yang berbeda dari pertandingan sebelumnya saat dikalahkan Spanyol dengan skor 1-2 pada laga semifinal. Perubahan yang dilakukan Mancini berjalan mulus. Timnya mampu unggul dua gol pada babak pertama melalui Federico Dimarco pada menit ke-6 dan Davide Frattesi pada menit ke-20.

"Babak pertama sangat bagus dan usaha yang luar biasa," kata mantan pelatih Manchester City itu.

Lalu pada babak kedua, Belanda mengejar melalui gol Steven Bergwijn pada menit ke-68. Skor lalu berubah empat menit setelahnya ketika pemain yang baru masuk yaitu Federico Chiesa mencetak gol ketika bagi Azzurri. "Karena semua orang sangat lelah dan itu terlihat di babak kedua. Mampu bertahan di bawah tekanan itu adalah pertanda baik," kata Mancini.

Pada menit akhir pertandingan, Belanda enggan menyerah. Tim tuan rumah kembali memperkecil kedudukan menjadi 2-3 setelah pemainnya Georginio Wijnaldum mencetak gol pada menit ke-89. Namun, gol pemain yang kini memperkuat AS Roma itu tidak cukup karena skor 2-3 menjadi skor akhir laga.

"Kami memiliki beberapa solusi taktis yang menarik, kami berubah di babak kedua dengan Chiesa dan Zaniolo bermain melebar, sedangkan kami lebih cepat dan ringan di depan di babak pertama. Pertahanan berjuang sampai akhir," jelas Mancini.

Dalam kesempatan yang sama, pelatih 58 tahun itu juga memuji beknya asal Torino, Alessandro Buongiorno, yang tampil apik selama 90 menit meski memainkan peran berbeda ketika bermain di klub dan timnas.

"Itu tidak mudah, terutama karena dia tidak terbiasa dengan gaya sepak bola seperti ini, tetapi Buongiorno sangat bagus dan benar-benar menerapkan dirinya dengan baik," puji Mancini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement