REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gegap gempita Piala Dunia U-17 2023 semakin terdengar nyaring. Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah.
Indonesia menggantikan tugas Peru. Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir bersuara. Ia menegaskan, pasukan Garuda tidak boleh hanya menjadi penggembira.
Sukses sebagai tuan rumah, perlu diikuti prestasi mentereng tim nasional nantinya. Semua pihak tancap gas. Waktu tersisa sekitar lima bulan lagi.
"Kami akan mempersiapkan skuad terbaik yang bisa tampil di Piala Dunia U-17, meski tidak banyak waktu tersisa," kata Erick di akun Instagramnya, Ahad (25/6/2023).
PSSI bakal melakukan seleksi pemain di sembilan wilayah di tanah air. Tentunya setelah dipetakan terlebih dahulu. Setelahnya, sejak Juli hingga Agustus 2023 ada pemusatan latihan.
Setelah pemusatan latihan, para pemain terpilih dikirim ke luar negeri. Di luar negeri ada tahapan latihan lanjutan dan berbagai partai uji coba. Para Garuda muda bakal menjalani laga pemanasan menghadapi negara-negara dari Eropa, Asia, juga Afrika.
"Kita harus mempersiapkan tim U-16 dan U-17 secara serius," ujar Erick menegaskan.
Piala Dunia U-17 2023 berlangsung pada 10 November hingga 2 Desember. Selain mempersiapkan timnas dengan cara terbaik, ini peluang bagi Indonesia unjuk kemampuan sebagai panitia event internasional lainnya. Terutama jika dikaitkan dengan situasi beberapa bulan lalu.
Sebelumnya, negara kita juga terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Terjadi pro-kontra karena berbagai alasan. FIFA akhirnya menunjuk Argentina sebagai tuan rumah.
Event tersebut berlangsung sukses di negara Amerika Selatan itu. Timnas Uruguay U-20 keluar sebagai juara.