REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Status Gianfranco Zola sebagai salah satu legenda hidup Chelsea FC tak terbantahkan. Ia datang ke Inggris ketika Liga Primer Inggris tidak segemerlap sekarang.

Zola bahu-membahu memberikan segalanya untuk the Blues di lapangan. Total ia mentas di 311 pertandingan di berbagai ajang, dari 1996 hingga 2003. Selama periode tersebut, ia mencetak 80 gol. Banyak kenangan manis dan mendewasakan ia alami di London Biru.

Pada musim panas 2003, Zona hengkang ke kampung halamannya di Italia. Sang penyerang berproses menuju Cagliari. Saat itu, Chelsea akan berganti kepemilikan.

Dari era Ken Bates ke Roman Abramovich. Bates berharap, belum ada kesepatan yang terjalin antara Zola dengan Gli Isolani. Pasalnya, Abramovich juga menyukai kualitas dan karakter Zola.

Sang penyerang meminta maaf pada pemilik lama. Ia sudah sepakat gabung Cagliari. Rupanya, Abramovich kurang menyukai fakta tersebut.

Taipan asal Rusia itu sampai menelepon Presiden Cagliari, Massimo Cellino. Ia menanyakan berapa harga Gli Isolani. Itu semata-mata untuk mendapatkan Zola kembali.

"Saya tahu ketika Abramovich membeli klub, dia mengira saya pemain Chelsea. Jadi dia mencoba untuk mendapatkan saya kembali. Dia tidak tahu saya telah membuat keputusan," ujar pemilik 35 caps tim nasional Italia ini.

Zola akhirnya melanjutkan petualangan di Sardinia. Total dua musim ia berkostum Gli Isolani. Selama periode tersebut, ia tampil dalam 81 laga di berbagai ajang dan mencetak 27 gol.

Di tempat terpisah, Abramovich membawa Chelsea ke level tertinggi. Di eranya, the Blues cukup disegani. Wakil Inggris itu rajin tampil di Liga Champions.

Sayang, dampak dari perang Rusia-Ukraina membuat sang miliarder harus melepas klub yang disayanginya tersebut. Kini Chelsea dipimpin oleh Todd Boehly dan kolega.

Ikuti Whatsapp Channel Republika