Senin 03 Jul 2023 18:28 WIB

Soal Pembenahan Stadion, Komitmen Erick Thohir Dinilai untuk Kemajuan Sepak Bola Nasional

Pembenahan untuk memastikan kelayakan stadion.

Ketua PSSI Erick Thohir memberi arahan kepada pemain Timnas Indonesia disela sesi latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (18/6/2023). Latihan itu digelar sebagai persiapan jelang laga Indonesia vs Argentina pada Senin, 19 Juni 2023.
Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Ketua PSSI Erick Thohir memberi arahan kepada pemain Timnas Indonesia disela sesi latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Ahad (18/6/2023). Latihan itu digelar sebagai persiapan jelang laga Indonesia vs Argentina pada Senin, 19 Juni 2023.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pemerintah berencana melakukan renovasi di Jakarta International Stadium (JIS) terkait gelaran Piala Dunia U-17. Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir mengatakan rencana renovasi tersebut menunggu hasil pengecekan FIFA.

Erick menjelaskan FIFA akan mengecek stadion-stadion mana saja yang layak digunakan untuk venue Piala Dunia U-17, termasuk JIS salah satunya. Namun, dia mengaku tidak tahu pasti kapan pengecekan itu akan dilakukan. 

Baca Juga

Pengamat Sepak Bola Nasional Kesit Budi Handoyo meminta publik agar tidak mengaitkan persoalan renovasi JIS ke ranah politik. Sebab, komitmen Ketum PSSI Erick Thohir bersama pemerintah adalah membenahi stadion untuk kemajuan sepak bola nasional. 

Apalagi, kata Kesit, Erick Thohir akan menggandeng FIFA untuk melihat sejauh mana kelayakan dan standar JIS untuk dipakai dalam event internasional FIFA, sehingga nantinya akan diputuskan terkait pembenahan atau renovasi.

“Untuk membangun sepak bola Indonesia ke depan menjadi lebih baik, pembangunan atau renovasi stadion yang sudah ada menjadi sebuah keharusan. Untuk membangun baru atau renovasi PSSI sejatinya bisa melibatkan FIFA agar stadion-stadion itu nantinya benar-benar sesuai standard,” kata Kesit Budi Handoyo kepada wartawan, Senin (3/7/2023).

“Dengan begitu, setiap kali ada event sepak bola yang bertaraf internasional, Indonesia tidak usah lagi repot-repot harus menambah atau merenovasi ulang karena semua stadion yang ada sudah sesuai standar FIFA,” tambahnya

Dikatakan Kesit, tidak hanya JIS yang menjadi perhatian pemerintah untuk dibenahi. Sejak awal ia melihat keseriusan PSSI dan pemerintah untuk membenahi stadion. Hal itu tercermin dari rencana pemerintah merenovasi 22 stadion yang ada di Indonesia. 

Terkait JIS, Kesit menilai kualifikasi stadion berstandar FIFA tidak bisa dilihat dari megahnya bangunan, tetapi faktor-faktor lain perlu diperhatikan seperti lampu, akses penonton dan pemain, keamanan suporter, dan lainnya. Selain itu, ukuran sebuah stadion memenuhi standar itu ada pada FIFA.

“Kelayakan sebuah stadion kan tidak hanya dilihat dari kemegahannya saja. Kalau lihat lapangan, tribun, lampu, JIS menurut saya sudah sesuai dengan standar FIFA," ucapnya

Namun demikian, Kesit menjelaskan bahwa kelayakan sebuah stadion bukan hanya kemegahan, tetapi ada syarat-syarat lain yang juga harus terpenuhi untuk bisa dikatakan bahwa sebuah stadion tersebut sudah benar-benar sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh FIFA. 

Kesit menegaskan, rencana pemerintah dan PSSI untuk merenovasi stadion-stadion di Indonesia terutama JIS tidak harus dikaitkan dengan politik praktis, karena menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 murni dari perjuangan PSSI dan keputusan FIFA karena Indonesia dinilai siap menjadi tuan rumah.

“Sepak bola jangan lagi dikait-kaitkan dengan urusan politik. Memang kini menjadi sensitif dan sebentar-benar dikaitkan dengan politik karena mungkin sosok ketua umum PSSI yang santer disebut-sebut bakal menjadi bakal calon wakil presiden," jelasnya

Piala Dunia U-17 menurut Kesit adalah murni karena FIFA memang melihat Indonesia siap untuk menjadi tuan rumah pengganti Peru. "Jadi tidak ada urusan dengan masalah politik," tegasnya. 

Atas dasar itu, Kesit meminta publik tidak perlu mengaitkan renovasi JIS dengan politik tetapi mendukung PSSI agar perhelatan sepak bola akbar U-17 nanti sukses dan mengangkat nama bangsa Indonesia di pentas dunia.  

“Sebaiknya masyarakat juga tak perlu mengaitkan Pildun U-17 ini dengan masalah lain, apalagi politik. Tugas kita sekarang adalah ikut mensukseskan hajatan Piala Dunia U-17 agar sukses dan meninggalkan kesan yang positif bagi Indonesia,” harapnya.

“Kalaupun tim Indonesia nanti tidak bisa bersaing, minimal sebagai tuan rumah kita bisa menuai keberhasilan,” pungkasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement