Selasa 04 Jul 2023 19:45 WIB

Erick Thohir Apresiasi Kerja Sama Asiana Soccer School dengan Cerezo Osaka

Pemain Asiana Soccer School dapat mengikuti sesi latihan bersama Akademi Cerezo Osaka

Rep: Frederikus Bata/ Red: Israr Itah
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tengah)
Foto: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengapresiasi kerja sama yang dijalin Asiana Soccer School asal Indonesia dengan klub Jepang, Cerezo Osaka FC. Kolaborasi ini guna mengembangkan talenta muda berbakat di sepak bola Tanah Air.

Nantinya para pemain dari Asiana Soccer School dapat mengikuti sesi latihan bersama Akademi Cerezo Osaka. Mereka juga berkesempatan menjajal kemampuan di Klub Cerezo Osaka. Selain itu, staf manajemen dan pelatih Asiana Soccer School juga dapat menyaksikan dan turut serta dalam sejumlah sesi latihan Cerezo Osaka.

Baca Juga

Erick memuji langkah dari Asiana Soccer School yang dinilainya sejalan dengan visinya mengembangkan sepak bola Indonesia bersama PSSI. Ia dan jajarannya juga sudah sering menjalin komunikasi dengan tokoh sepak bola asal Negeri Matahari terbit. Ini agar kedua pihak saling mendapatkan keuntungan. 

"Saya sepakat membangun sepak bola harus dari grassroot. Saya ucapkan selamat kepada Asiana yang konsen membangun sepak bola Indonesia dari grassroot. Sekarang berpartner dengan Cerezo. Bisa konsisten mengembangkan pemain muda di kedua negara," ujar tokoh yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN ini di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Selasa (4/7/2023).

Erick menceritakan sedikit kolaborasi antara PSSI dengan Federasi Sepak Bola Jepang (JFA). Ia berupaya untuk mengimplementasikan cetak biru perencanaan pengembangan sepak bola di Indonesia. Pihak Jepang juga mendapat manfaat positif dari kolaborasi ini.

"Liga 1 harus terbaik di Asia Tenggara. Tidak mungkin melihat negara besar, liganya nomor enam. Saya yakin dengan sinergi yang saling menguntungkan kita mendorong J League nomor satu di Asia," ujar mantan Presiden Inter Milan ini.

Erick menegaskan, bukan perkara mudah mewujudkan target pembangunan sepak bola Indonesia. Semua butuh proses. Tidak terjadi dalam semalam. Ia dan jajarannya bekerja keras mencari formula terbaik dalam konsep dan aplikasi di lapangan.

"Tentu butuh perjuangan. Kadang-kadang masyarakat dan media Indonesia tidak sabar. Biasanya ada kepengurusan baru, kalau bisa, besok urusannya selesai," kata Erick.

Erick mencontohkan apa yang terjadi dengan negara Jepang. Sebelumnya, negeri Matahari Terbit itu lebih identik dengan olahraga sumo dan baseball.

"Tapi mereka bisa mengubah paradigma. Mereka salah satu negara Asia dengan peringkat terbaik FIFA, berada di 20 besar," ujar mantan Presiden Inter Milan ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement