Jumat 07 Jul 2023 13:14 WIB

Erick Thohir Minta Setop Diskriminasi di Sepak Bola Indonesia

Erick menegaskan, sepak bola itu untuk membangun nasionalisme bangsa.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tengah) di Denpasar, Bali, Kamis (6/7/2023).
Foto: Dok IBL
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tengah) di Denpasar, Bali, Kamis (6/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir kecewa dengan munculnya kasus dugaan rasis kepada pemain PSM Makassar pada pekan pertama Liga 1 musim 2023/2024 melawan Persija Jakarta. Perilaku rasialis dilakukan oleh oknum suporter Persija secara daring kepada tiga pemain PSM, yakni Erwin Gutawa, Yuran Fernandez, dan Yance Sayuri.

Erick menyayangkan karena sikap tersebut tidak sesuai dengan nilai dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila. Semestinya antaranak bangsa tidak boleh saling ejek hingga mengarah terhadap diskriminasi. Indonesia, kata Erick, merupakan negara dengan latar belakang suku, ras, dan agama yang berbeda.

Baca Juga

"Ini satu bangsa, sepak bola ini untuk membangun nasionalisme. Jadi stop diskriminasi," ujar Erick di sela-sela kunjungannya di Bali, Kamis (6/7/2023).

Mantan Presiden Inter Milan tersebut mengatakan, PSSI akan memberikan pelatihan kepada suporter tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Kemudian PSSI juga akan memberikan sanksi tegas kepada suporter yang melanggar.

Erick menegaskan, suporter yang menyalakan flare dan diskriminasi akan dibatasi aksesnya untuk hadir langsung ke stadion. "Itu kemarin yang masuk ke lapangan pas lawan Argentina tidak boleh nonton timnas setahun," kata dia menjelaskan.

Pertandingan antara Persija melawan juara bertahan PSM berakhir imbang 1-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Persija harus menunggu menit ke-81 untuk menyamakan kedudukan melalui tembakan Matsumara. Persija tertinggal 0-1 sejak menit ke-12 melalui gol Nambu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement