Jumat 07 Jul 2023 09:19 WIB

Erick Thohir Bantah Biaya Renovasi JIS Rp 5 Triliun, Ini Total Anggarannya

JIS akan dipilih sebagai salah satu stadion venue Piala Dunia U-17 2023.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, saat meninjau progres pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (6/7/2023).
Foto: dok. Republika
Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, saat meninjau progres pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (6/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, membantah anggaran renovasi Jakarta Internasional Stadium (JIS) mencapai Rp 5 triliun. Ia menyebut isu yang berkembang di media sosial (medsos) tersebut dipastikan hoax.

Menurut Erick, total renovasi untuk 22 stadion di seluruh Indonesia saja hanya Rp 1,9 triliun.

Baca Juga

"Jadi kemarin biasa kan ini banyak menyebar hoax karena medsos. Stadion JIS dibangun Rp 5 triliun atau 4,5 triliun, mau renovasi Rp 5 triliun, cari proyek. Nah orang rumputnya hanya Rp 5 miliar kok," ujar Erick membantah anggaran renovasi JIS Rp 5 triliun di sela-sela kunjungannya di Bali, Kamis (6/7/2023).

Erick mengaku optimistis JIS akan dipilih sebagai salah satu stadion yang akan digunakan untuk Piala Dunia U-17 2023, jika proses renovasi tidak dihambat atau dipersulit. Menurutnya, renovasi JIS yang paling utama adalah akses sebab ini berhubungan dengan keselamatan penonton.

Menteri BUMN ini menjelaskan, penonton sepak bola jauh berbeda dengan penonton konser. Situasi akan lebih rumit ketika tim yang didukungnya meraih hasil imbang atau kalah. Berbeda dengan menonton konser di mana semua senang usai acara. Maka dari itu, Erick tak ingin tragedi Kanjuruhan kembali terulang yang salah satunya disebabkan olek akses yang terbatas.

"Aksesnya kan sekarang cuma di tengah satu terus diputeri oleh pagar, nah kebayang gak kalau di dalam pagar itu terjadi keributan atau di depan pintu depan terjadi sesuatu kan gak bisa keluar," kata Erick.

Itu sebabnya akses tersebut perlu dipecah menjadi empat untuk memecah kerumunan. Erick menegaskan tidak ada yang ditutupi atau berbohong kepada masyarakat. Sebab Erick mengaku sangat memahami bagaimana akses yang memadai sangat penting.

"Saya gak berbohong, ini Pak Erick orang pintunya banyak dibilang satu. Lho itu pintunya banyak di stadion, saya pernah di Inter Milan jadi tahu ke stadion, pernah bangun stadion juga," jelas Erick.

Di samping itu, JIS juga memiliki keterbatasan parkir. Karenanya saat konser Dewa 19 beberapa waktu lalu, Ancol menjadi salah satu tempat yang dijadikan kantong parkir. Dengan demikian, ada potensi lahan parkir yang besar di Ancol. Maka dari itu, menurut Erick perlu dibangun jembatan penghubung dari Ancol ke stadion sehingga orang bisa berjalan kaki dengan nyaman.

"Lalu ada lagi misalnya dibilang ini kan kendaraan umum nah kalau kendaraan umum muternya hanya di situ ini bahaya, ingat gak GBK itu kan aksesnya dibuka semua karena itu salah satunya yang di belakang kan bisa ada jalan bisa langsung menuju jalan tol. Itu juga mau disambungkan ke jalan tol supaya bisa naik yang kereta api akses keempat ini perlu waktu makanya dibangun sementara," kata Erick menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement