Jumat 14 Jul 2023 15:47 WIB
...

Marquez Tercecer, Para Murid Rossi Bersaing Sehat untuk Sabet Juara Dunia MotoGP

Bezzecchi, Francesco Bagnaia, dan Luca Marini masih di papan atas klasemen pembalap.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Pembalap MotoGP asal Italia dari tim VR46, Marco Bezzecchi, yang juga dikenal sebagai salah satu anak didik legenda MotoGP, Valentino Rossi.
Foto: EPA-EFE/VINCENT JANNINK
Pembalap MotoGP asal Italia dari tim VR46, Marco Bezzecchi, yang juga dikenal sebagai salah satu anak didik legenda MotoGP, Valentino Rossi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para anak didik legenda MotoGP Valentino Rossi, yakni Marco Bezzecchi, Francesco Bagnaia, dan Luca Marini bersaing sehat di gelaran MotoGP 2023. Bezzecchi yang memperkuat tim milik Rossi, VR46, meraih awal yang luar biasa dengan menduduki posisi ketiga klasemen di bawah juara bertahan dari tim Ducati, Bagnaia.

Di papan klasemen pembalap MotoGP, seteru Rossi yakni Marc Marquez tercecer di posisi ke-19 dengan mengumpulkan hanya 15 poin. Agaknya, Marquez  tetap kesulitan mengejar rekor Rossi yang sudah jadi juara dunia MotoGP sebanyak 7 kali. Marquez sejauh ini baru 6 kali merengkuh juara dunia MotoGP.

Baca Juga

Bezzecchi menjadi pembalap pertama dari tiga pembalap independen yang memenangkan balapan musim ini, dengan kemenangan debutnya di Argentina yang diikuti oleh kemenangan Alex Rins (LCR Honda, COTA) dan Jorge Martin (Pramac Ducati, Sachsenring).

"Yang paling saya banggakan adalah kemenangan pertama saya. Itu merupakan target saya musim ini, namun saya tidak menyangka hal itu terjadi secepat ini," ujar Bezzecchi dikutip dari Crash.net, Jumat (14/7/2023).

Kemenangan tersebut juga membuat pembalap tim VR46 ini bersaing dalam perebutan gelar juara dengan mengemas 158 poin. Namun, meski meraih kemenangan kedua di Prancis, Bezzecchi memulai jeda musim panas dengan berada di urutan ketiga klasemen, di belakang juara bertahan Bagnaia (selisih 36 poin) dan Jorge Martin dari tim Pramac (selisih 1 poin).

Sementara Bagnaia dan Martin telah mengalami dua kali DNF atau gagal finish, satu-satunya kegagalan Bezzecchi, dan 'penyesalan terbesar' sejauh ini, adalah di Jerez.

"Saya berjuang sepanjang akhir pekan dan kemudian saya terjatuh saat balapan. Sangat disayangkan karena penting untuk membawa pulang poin bahkan di saat-saat sulit," kata Bezzecchi.

Meskipun demikian, Bezzecchi mengaku bagian pertama musim ini sangat positif bagi dirinya. "Saya berhasil membuat langkah maju yang besar dibandingkan tahun 2022," jelas pembalap asal Italia itu, yang menempati posisi ke-14 di musim rookie-nya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement