REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mengalahkan Novak Djokovic tentu menjadi hal yang sangat spesial untuk Carlos Alcaraz. Apalagi, Alcaraz mengalahkan Djokovic di final Grand Slam Wimbledon atau di tempat petenis Serbia itu tidak terkalahkan dalam beberapa tahun terakhir.
"Saya melakukannya untuk diri saya sendiri, bukan untuk generasi tenis, sejujurnya," kata Carlos Alcaraz menjelaskan dilansir BBC Sport, Senin (17/7/2023).
Petenis asal Spanyol untuk kali pertama memenangkan gelar Grand Slam lapangan rumput Wimbledon 2023 dengan mengalahkan Nole, sapaan Djokovic, 1-6, 7-6(6), 6-1, 3-6, 6-4 di Center Court.
Alcaraz mengakhiri dominasi Djokovic di Wimbledon yang tujuh kali juara dalam lebih dari satu dekade terakhir. Bagi Alcaraz, ini adalah gelar Grand Slam keduanya setelah US Open 2022. Pun, menjadi pertama yang mengalahkan Nole di Center Court setelah petenis Inggris Andy Murray di final pada 2013 silam.
"Mengalahkan Djokovic dalam performa terbaiknya, pada tahap ini, membuat sejarah, menjadi orang yang mengalahkannya setelah 10 tahun tak terkalahkan di lapangan rumput. Itu sangat luar biasa," jelas Alcaraz.
Harapan Djokovic untuk memenangkan gelar ketujuh dari sembilan Grand Slam terakhir yang dimainkan, setelah merebut gelar Australia Terbuka dan Prancis Terbuka tahun ini, musnah. Dalam lima musim terakhir, Djokovic hanya kalah delapan kali dari 52 pertandingan yang dimainkannya melawan lawan di bawah usia 23 tahun.
Alcaraz menjadi lawan termuda kedua bagi petenis asal Serbia setelah sebelumnya sempat bertarung menghadapi Daniil Medvedev di US Open 2021.
Djokovic, Roger Federer, dan Rafael Nadal telah mendominasi olahraga ini selama dua dekade terakhir.
Sementara Alcaraz menjadi petenis pertama selain Federer, Nadal, Djokovic, pun Andy Murray yang berhasil menjuarai Wimbledon sejak 2002 silam.
Permainan serbabisa Alcaraz sangat menyenangkan untuk ditonton. Selain kekuatan dari baseline, ia memiliki sentuhan cepat di sekitar net dan mampu menutupi lapangan dengan atletisnya.
Djokovic pun mengatakan gaya Alcaraz mengadopsi dari elemen masing-masing petenis big three, Djokovic, Federer, dan Nadal.
"Saya setuju dengan itu, tapi pada dasarnya ia memiliki kemampuan terbaik. Memiliki mentalitas banteng layaknya Spanyol untuk daya saing dan semangat berjuang luar biasa. Ia pemain paket lengkap," kata Djokovic menjelaskan.