REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sesumbar Carlos Alcaraz untuk menjadi petenis nomor satu pun juara Grand Slam Wimbledon menjadi kenyataan. Ia sukses meraih gelar bergengsi usai mengalahkan petenis unggulan kedua, Novack Djokovic, di partai final, Ahad (16/7/2023).
Petenis muda asal Spanyol itu mampu menundukan Djokovic dengan waktu 4 jam 42 menit, melalui rubber set 1-6, 7-6 (6), 6-1, 3-6, 6-4, di Arena Center Court, London, Inggris. Gelar itu sekaligus menghentikan dominasi Nole, sapaan Djokovic, yang telah menjuarai Wimbledon selama tujuh kali.
"Luar biasa. Sebuah mimpi yang menjadi kenyataan untuk bisa bermain di tahapan ini. Sungguh luar biasa bagi seorang anak laki-laki, 20 tahun, untuk mencapai situasi ini dengan sangat cepat," kata Carlos Alcaraz dilansir ESPN, Senin (17/7/2023).
Final ini adalah pertemuan dua petenis beda generasi. Pasalnya, Carlos Alcaraz dan Novack Djokovic rentang usianya terpaut 16 tahun.
Bagi Carlos Alcaraz ini merupakan gelar Grand Slam kedua setelah meraih trofi perdananya pada Amerika Serikat Terbuka musim lalu.
"Saya sangat bangga pada diri saya sendiri dan sangat bangga dengan tim yang saya miliki dan pekerjaan yang kami lakukan setiap hari untuk dapat menjalani pengalaman ini," sambung Carlos Alcaraz.
Petenis bernama lengkap Carlos Alcaraz Garfia lahir di El Palmar, Murcia, Spanyol pada 5 Mei 2003. Saat ini usianya baru menginjak 20 tahun.