Rabu 26 Jul 2023 06:37 WIB

Ratu Tisha: Konsultan FIFA Sudah Inspeksi JIS Lebih Dulu

FIFA menekankan kebutuhan penggantian rumput JIS disertai program pemeliharaannya.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Ketum PSSI Erick Thohir (kanan) didampingi Waketum PSSI Ratu Tisha saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Selasa (25/7/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Ketum PSSI Erick Thohir (kanan) didampingi Waketum PSSI Ratu Tisha saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta, Selasa (25/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum (Waketum) II PSSI Ratu Tisha Destria menyatakan, Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) mendapat informasi terkait kondisi Jakarta International Stadium (JIS) dari konsultannya yang sudah berada di Jakarta. FIFA kemudian bersurat kepada PSSI menekankan kebutuhan penggantian rumput JIS yang disertai dengan program pemeliharaannya.

JIS merupakan salah satu dari delapan stadion yang diusulkan menjadi venue Piala Dunia U-17 2023 yang akan berlangsung pada 10 November hingga 2 Desember 2023 di Indonesia. Adapun enam dari delapan stadion merupakan venue yang sebelumnya ditunjuk untuk Piala Dunia U-20, dan dua lainnya merupakan tambahan, yakni JIS dan Stadion Pakansari di Bogor.

Baca Juga

Namun, Tisha menjelaskan, JIS menjadi prioritas karena ada keinginan dari FIFA agar Jakarta sebagai ibu kota negara menjadi homebase bagi para wasit dari FIFA. Ia menjelaskan, pada Piala Dunia U-20 yang batal, FIFA pun memasukkan JIS sebagai bagian dari lapangan latihan.

"Jadi dulu lapangan latihan sudah dimasukkan salah satunya adalah JIS. Karena kita tahu posisinya Jakarta akan dipakai untuk home base-nya wasit dari FIFA. Untuk mereka latihan training di Senayan, GBK. Nah apabila home trainingnya di sini keberadaan Jakarta ini juga sangat penting bagi FIFA karena lapangan latihannya juga cukup banyak," kata Ratu Tisha di Jakarta, Selasa (25/7/2023).

Sebab itu, Tisha menegaskan, surat yang dikirimkan kepada PSSI dibuat berdasarkan arahan dari konsultan FIFA yang sudah berada di Jakarta. Menurutnya, FIFA mengirimkan konsultannya untuk hal-hal teknis. Dari hasil pantauan konsultan tersebut, FIFA kemudian mendapatkan detail terkait hal-hal teknis yang termasuk di antaranya adalah rumput hybrid yang harus diganti.

"Kenapa bisa keluar surat sebelum inspeksi? Karena waktu itu kan mepet ya. Jadi tidak mungkin beberapa hal teknikal yang harus kita speed up gitu. Kalau kita harus menunggu mereka kemudian mereka ada prosedural makanya mereka berinisiatif untuk mengirimkan konsultan sendiri, meriset sendiri, kemudian mengirimkan hasil suratnya kepada kita," kata Tisha menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement