REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- David Beckham turut berbicara tentang kondisi Manchester United (MU). Ia menilai Man United membutuhkan perubahan kepemilikan.

Sejatinya, MU sedang berproses terkait hal itu. Dua tokoh, yakni Sheikh Jassim Bin Hamad Al Thani dan Sir Jim Ratcliffe, ingin membeli the Red Devils. Namun sampai sekarang keluarga Glazer belum juga menjual klub yang bermarkas di Old Trafford itu.

Beckham salah satu legenda hidup MU. Jelas, ia tetap mengikuti dinamika eks klubnya. Menurutnya, pemilik saat ini telah kehilangan simpati penggemar.

Jadi buat apa bertahan. Sudah saatnya keluarga Glazer pergi. Sehingga membuka pintu bagi perubahan baru.

"Saya kira begitu. Saya pikir ini murni karena penggemar menginginkannya. Begitu Anda kehilangan penggemar, terutama di klub seperti Manchester United, sulit untuk mendapatkan mereka kembali," kata Beckham, dikutip dari Sky Sports, Sabtu (29/7/2023).

Sosok yang kini menjadi salah satu pemilik Inter Miami itu, mencoba melihat dari sisi obyektif. Ia tak menafikkan keluarga Glazer juga mencapai banyak hal bersama Iblis Merah. Murni dari segi bisnis.

Fakta yang paling menonjol yakni angka penjualan Man United. Ada peningkatan nilai klub. Artinya, secara ekonomi the Reds terkendali dengan baik.

"Tapi perlu perubahan. Kita semua melihatnya. Kita semua tahu itu," ujar Beckham.

Tokoh 48 tahun itu berpendapat secara keseluruhan, Man United belum kembali ke momen terbaik. Baik di dalam maupun di luar lapangan. Masih jauh berbeda dibandingkan era MU dulu.

Beckham enggan berbicara di level teknis sepak bola. Ia menilai pelatih Erik ten Hag bak angin segar yang siap bekerja keras mengembalikan kejayaan Iblis Merah. Ia fokus perihal situasi luar lapangan. "Sebagai penggemar dan mantan pemain, saya hanya ingin proses akuisisi ini harus segera diselesaikan."

Beckham menerangkan, MU perlu kembali berlari jauh. Para rival seperti Manchester City sedang melakukannya. Kubu Old Trafford membutuhkan investasi demi meningkatkan kelengkapan fasilitas latihan, stadion, dan sebagainya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika