REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Sejumlah pihak mulai bereaksi seputar kabar Roberto Mancini mengundurkan diri dari peran sebagai pelatih tim nasional (timnas) Italia. Menteri olahraga setempat, Andrea Abodi, turut bersuara.
Keputusan Mancini terasa mengejutkan bagi publik sepak bola Negeri Spaghetti, terutama jika dikaitkan dengan kondisi terkini. Sekitar 10 bulan lagi, ada Piala Eropa 2024.
Gianluigi Donnarumma dan rekan-rekan berstatus juara bertahan. Tak ada target lain kecuali mempertahankan apa yang sudah dicapai.
Namun, Italia perlu terlebih dahulu lolos ke Jerman. Federasi (FIGC) perlu bergerak cepat menyikapi situasi terkini. Menurut Abodi, keputusan pengunduran diri merupakan sikap yang penting dan sensitif.
"Pilihan harus dihormati, tetapi harus dikontekstualisasikan, karena jika tidak, semuanya relatif. Bukan peran saya untuk mengatakan, mengapa Mancini tidak lagi menjadi pelatih Italia," kata pejabat negara berusia 63 tahun ini, dikutip dari Football Italia, Selasa (14/8/2023).
Secara teknis, ia tidak mendapat pemberitahuan langsung mengenai hal ini. Ia juga mendengar berita dari media. Lagi pula tak ada aturan yang mengharuskan pemerintah perlu diberitahu secara resmi.
Sehingga sulit bagi Abodi untuk berbicara lebih jauh, apalagi sampai memberi penilaian. Menurut dia, waktu akan memberitahu apakah keputusan Mancini keluar dari Gli Azzurri di situasi seperti ini, tepat atau tidak.
"Semuanya relatif tergantung pada hasil sejarah," ujar tokoh yang menjadi Menteri Olahraga Italia sejak 2021 itu.
Mancio membawa Gli Azzurri menjuarai Piala Eropa 2020. Sebuah kenangan manis di Wembley. Sesuatu yang tak bisa dilupakan publik Negeri Spaghetti.
Pengaruhnya di timnas tak terbantahkan. Sayang, ia gagal meloloskan pasukannya ke Piala Dunia 2022. Kini, sejumlah allenatore berpeluang meneruskan tugasnya. Dua di antaranya ialah Antonio Conte dan Luciano Spalletti.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
