REPUBLIKA.CO.ID, SPEILBERG -- Salah satu legenda MotoGP, Valentino Rossi, memiliki saran terkait kelanjutan kiprah Franco Morbidelli di pentas MotoGP pada musim depan. Pemilik tujuh gelar juara dunia kelas utama MotoGP itu secara terbuka berharap Morbidelli hijrah ke tim Prima Pramac pada musim depan.
Dengan begitu, pembalap asal Italia itu bisa memiliki kesempatan untuk menggunakan motor pabrikan keluaran Ducati. Pabrikan asal Italia itu memang sempat mengungkapkan, tim Prima Pramac akan menggunakan motor pengembangan terbaru pada musim depan, Ducati Desmosedici GP24.
Hal itu sama dengan yang diterapkan Ducati pada musim ini. Seperti halnya tim Ducati Lenovo, tim Prima Pramac memang menggunakan motor pengembangan teranyar Ducati, yaitu Ducati Desmosedici GP23. Kondisi ini berbeda dibanding dua tim lainnya, tim Gresini Racing dan Mooney VR46, yang menggunakan Ducati Desmosedici GP22 pada musim ini.
''Akan sangat fantastis apabila Franco (Morbidelli) pindah ke Pramac. Dia juga bisa menggunakan motor pabrikan. Kemungkinan hal itu untuk terjadi terbuka sangat lebar,'' ujar Rossi seperti dikutip Crash, Selasa (22/8/2023).
Saran Rossi ini seiring dengan perubahan line-up pembalap di sejumlah tim pada gelaran MotoGP musim depan. Johann Zarco telah dipastikan akan meninggalkan tim Prima Pramac pada akhir musim ini. Pembalap asal Prancis itu bakal hijrah ke tim LCR Honda dan menggantikan Alex Rins, yang menggantikan Morbidelli di Tim Monster Yamaha pada musim depan.
Morbidelli, yang merupakan salah satu jebolan akademi balap milik Rossi, memang tengah melakoni musim terakhirnya bersama Yamaha. Ditunjuk sebagai tandem Fabio Quartararo di tim utama Yamaha pada pertengahan musim 2021, Morbidelli dinilai tidak kunjung menampilkan performa meyakinkan.
Pada musim ini, pembalap berusia 28 tahun itu tercatat tidak pernah mampu naik podium dalam sesi balapan. Finish di posisi keempat GP Argentina, awal April lalu, menjadi catatan terbaik Morbidelli dari 10 seri yang telah digelar arena MotoGP musim ini.
Kendati begitu, Rossi menilai, keterlambatan tim Yamaha dalam menyelesaikan kendala teknis menjadi penyebab keterpurukan yang dialami Morbidelli pada musim ini. Dari segi kemampuan balapan, Morbidelli dinilai masih memiliki kemampuan untuk bisa bersaing, terutama apabila menggunakan motor yang terbilang lebih baik.
''Franco sebenarnya tampil cukup baik selama memperkuat Yamaha. Pada musim keduanya, dia bisa mengalahkan (Fabio) Quartararo dan finish di peringkat kedua. Keterlambatan Yamaha dalam mengatasi masalah teknis membuat mereka membayar mahal untuk itu. Morbidelli masih bisa menang dalam balapan. Hal terbaik buat dia adalah mengendarai Ducati,'' kata Rossi, yang juga menjadi pemilik tim Mooney VR46 tersebut.
Rossi agaknya merujuk pada kiprah impresif Morbidelli saat memperkuat tim satelit Yamaha, Petronas Yamaha SRT, pada 2020 silam. Kala itu, Morbidelli pebalap berusia 28 tahun itu mampu mengakhiri MotoGP musim 2020 sebagai runner-up, kalah bersaing dengan Joan Mir, yang saat itu memperkuat tim Suzuki, dalam perebutan gelar juara.