Rabu 23 Aug 2023 08:48 WIB

PM Spanyol Ikut Kecam Aksi Rubiales Cium Penggawa Timnas Putri Spanyol

PM Spanyol menyebut permohonan maaf dari Rubiales saja tidak cukup.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Timnas putri Spanyol melakukan selebrasi saat menjuarai Piala Dunia Wanita usai menang melawan Inggris di Stadium Australia di Sydney, Australia, Ahad (20/8/2023).
Foto: AP Photo/Alessandra Tarantino
Timnas putri Spanyol melakukan selebrasi saat menjuarai Piala Dunia Wanita usai menang melawan Inggris di Stadium Australia di Sydney, Australia, Ahad (20/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Aksi Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), Luis Rubiales, mencium bibir salah satu penggawa timnas putri Spanyol dalam seremoni pemberian medali Piala Dunia Wanita 2023 berbuntut panjang. Perdana Menteri (PM) Spanyol, Pedro Sanchez, ikut mengecam aksi Rubiales tersebut. Aksi ini dilakukan Rubiales terhadap Jennifer Hermoso.

Rubiales kedapatan mencium Hermoso tepat di bagian bibir saat mantan gelandang serang tim putri Barcelona itu naik ke panggung untuk menerima medali. Hermoso menjadi salah satu penggawa timnas putri Spanyol kala memastikan raihan gelaran Piala Dunia Wanita 2023.

Baca Juga

Di partai final turnamen, yang dihelat di Selandia Baru dan Australia tersebut, timnas putri Spanyol sukses menundukan timnas putri Inggris, 1-0, akhir pekan lalu. Gol semata wayang Olga Carmona sudah cukup mengantarkan Spanyol mengungguli Inggris dalam laga di Stadion Australia, di Kota Sydney, Australia, tersebut.

Aksi Rubiales dalam mencium bibir Hermoso itu pun langsung mendapatkan kritik dan sorotan tajam. Rubiales dianggap melakukan tindakan tidak senonoh dan memanfaatkan kesempatan.

Belakangan, dalam sebuah pernyataan resmi, pria berusia 46 tahun itu mengungkapkan permohonan maaf atas aksinya tersebut. Namun, cibiran terhadap aksi Rubiales itu masih terus bergulir.

Bahkan, PM Spanyol, Pedro Sanchez, ikut angkat bicara. Orang nomor satu dalam Pemerintahan Spanyol itu mencibir aksi Rubiales tersebut. Sanchez juga menyebut permohonan maaf dari Rubiales saja tidak cukup.

''Aksi yang kami saksikan itu adalah gesture yang tidak bisa diterima. Permohonan maaf Rubiales tidak cukup, bahkan tidak setara. Dia harus terus melakukan klarifikasi dan penjelasan atas apa yang dia lakukan,'' kata Sanchez seperti dikutip BBC, Rabu (23/8/2023).

Aksi Rubiales itu, ujar Sanchez, justru kontraproduktif dengan usaha untuk menerapkan kesetaraan antara pria dan wanita di pentas sepak bola. ''Para pemain telah melakukan apapun untuk bisa menang. Namun, Rubiales dengan perilakunya itu malah menunjukkan kesetaraan di sepak bola masih terasa begitu jauh,'' jelas Sanchez.

Desakan terhadap Rubiales untuk mundur dari kursi Presiden RFEF pun mulai bermunculan. Salah satunya datang dari Wakil Pertama PM Spanyol, Yolanda Diaz. Menurutnya, permohonan maaf dari Rubiales tidak akan mengubah apapun terkait polemik dan dampak yang ditimbulkan dari aksinya tersebut.

''Alasan apapun tidak akan berguna. Timnas putri Spanyol telah menunjukan berbagai upaya untuk bisa mendapatkan kesetaraan. Mereka menunjukkan masih ada pekerjaan besar di negara ini, terutama soal kesetaraan perlakukan antara pria dan wanita di olahraga,'' kata Diaz.

Kabarnya, RFEF akan melakukan sidang luar biasa dalam menanggapi aksi Rubiales tersebut. Bukan tidak mungkin, salah satu sidang luar biasa tersebut adalah pengunduran diri Rubiales.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement