Sabtu 02 Sep 2023 16:52 WIB

Gagal di Kejuaraan Dunia, Perjuangan Pebulu Tangkis Indonesia Lanjut ke China Open 2023

Tim bulu tangkis Indonesia dipastikan menurunkan pemain-pemain terbaiknya.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Pasangan pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Foto: Mads Claus Rasmussen/Ritzau Scanpix via AP
Pasangan pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai gagal total di Kejuaraan Dunia 2023 pekan lalu dengan tak meraih satu gelar pun, perjuangan pebulu tangkis Indonesia kini berlanjut ke China Open 2023. Ajang dengan level BWF World Tour Super 1000 ini bakal berlangsung pada 5-10 September di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, Cina.

Tim bulu tangkis Indonesia dipastikan menurunkan pemain-pemain terbaiknya. Mereka bertolak ke Cina hari Sabtu (2/9/2023) siang menggunakan maskapai China Southern Airlines dengan nomor penerbangan CZ3038 dari bandara international Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten.

Baca Juga

Pelatih ganda putra Aryono Miranat mengatakan, anak-anak asuhnya dalam kondisi siap tempur. Evaluasi dari hasil Kejuaraan Dunia adalah meningkatkan konsistensi dan kepercayaan diri.

"Tim ganda putra dalam keadaan sehat dan siap berangkat ke Cina hari ini. Kami melakukan evaluasi dengan coba meningkatkan konsistensi dan kepercayaan diri. Dari latihan lebih banyak ke teknik dari sisi akurasi, ketahanan, dan sesi permainan," ujar Aryono.

Sementara peraih medali perak Kejuaraan Dunia 2023, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, mengaku sempat jetlag sepulang dari Denmark. Tapi keduanya tidak mau menjadikan hal itu sebuah alasan untuk tidak tampil maksimal di China Open 2023.

"Pastinya fokus pertama kami sebelum berangkat ini adalah mengembalikan kondisi badan. Kami sempat jetlag karena perbedaan waktu antara Indonesia dan Denmark. Tapi kami tetap harus persiapan, tetap memaksa untuk latihan. Kami selalu siap untuk kembali bertanding," jelas Apri. "Hasil di Kejuaraan Dunia cukup menambah kepercayaan diri kami, menambah semangat lagi dan membuat kami termotivasi untuk mendapat prestasi-prestasi di depan."

Selain itu, pebulu tangkis tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dipastikan turun lapangan setelah kembali dari masa duka. Ini tentunya menjadi angin segar bagi kekuatan skuad Garuda.

"Saya hanya absen di satu turnamen jadi secara garis besar tidak ada perbedaan yang signifikan, maksudnya secara persiapan juga sudah baik. Tidak ada kendala," ujar Ginting. "Dari Kejuaraan Dunia saya bisa lihat dan belajar bahwa persaingan di sektor tunggal putra sangat ketat. Tidak bisa diprediksi siapa yang juara, jadi saya berharap nanti bisa memberikan yang terbaik di Cina. Bukan hanya dari segi hasil tapi juga performa."

China Open 2023 kali ini cukup berbeda dengan sebelumnya. Selain poin besar Super 1000 yang diperebutkan, total hadiah yang disiapkan juga fantastis. Penyelenggara menaikkan total hadiah dari 1,25 juta dolar Amerika Serikat (AS) menjadi 2 juta dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement