REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat sepak bola Indonesia Mohamad Kusnaeni mengatakan timnas Indonesia U-23 akan menghadapi tim-tim Asia dengan level yang lebih tinggi pada turnamen Piala Asia U-23 2024 di Qatar. Ini menjadi tonggak sejarah kali pertama Indonesia memastikan diri lolos ke putaran final sejak turnamen tersebut digelar pertama kali pada 2013.
Rizky Ridho dkk sukses mengamankan satu slot di putaran final dengan modal sempurna. Tim asuhan Shin Tae-yong menyapu bersih kemenangan tanpa gol di Grup K kualifikasi Piala Asia U-23 2024. Garuda Muda menang telak dengan skor 9-0 atas China Taipe dan mengemas kemenangan 2-0 dari Turkmenistan.
Performa Garuda Muda memang patut diacungi jempol. Tapi, Kusnaeni menilai persaingan di putaran final akan sangat berbeda. "Ketika sudah masuk putaran final lawan kita ini semua di atas kita ya. Entah itu dari Asia Barat seperti negara-negara Arab gitu ya Bahrain, Arab Saudi Maupun negara-negara yang berasal di Asia Timur, Jepang, Korea itu kan rata-rata kuat ya," kata Kusnaeni saat dihubungi, Rabu (13/9/2023).
Dari segi peringkat FIFA pun 15 negara peserta lainnya berada di peringkat yang lebih tinggi dari Indonesia. Selain itu, beberapa negara di Asia Barat dan Timur seperti Arab Saudi, Jepang dan Korea Selatan memiliki banyak pemain yang membela klub-klub di Eropa.
"Rata-rata pemain-pemain mudanya itu banyak yang main di Eropa, sama seperti Indonesia juga beberapa pemain kan main di Eropa Tapi bedanya rata-rata pemain Indonesia yang main di Eropa itu masih belum di level tinggi. Nah itu keberuntungan pemain Jepang, Korea itu rata-rata sudah main di Eropa dan di level yang cukup tinggi," ujarnya.
Adapun mengenai kans bagi Indonesia U-23 di ajang tersebut, Kusnaeni mengaku belum bisa bicara banyak. Pasalnya drawing atau undian untuk pembagian grup belum dilaksanakan. Sebab itu, peluang bagi Indonesia untuk setidaknya lolos dari fase grup pun masih belum terbaca.
"Tapi memang secara umum harus diakui lawan-lawan kita akan jauh lebih berat, hampir semuanya di atas kita dan itu menurut saya membuat kita juga harus bijak dalam memberikan beban kepada pemain," kata Kusnaeni.
Menurutnya pemain tak perlu diberikan beban terlalu berat seperti memenangkan trofi atau lolos sebagai tiga besar. Menurutnya target itu akan memberatkan pemain, sementara ini adalah pengalaman pertama bagi mereka untuk tampil di kejuaraan Asia tersebut.
"Jadi jangan dikasih beban juga yang berlebihan, kasih kesempatan mereka berkembang. Nah yang jelas, kalau menurut saya dari sisi materi pemain ini cukup kuat. Cuma di level Asia, beberapa negara masih lebih kuat dibanding kita," ujarnya.