Kamis 14 Sep 2023 20:23 WIB

Pembalap MotoGP Asal Jepang Ini Sebut Honda Berkomitmen Buat Perubahan

Prototipe 2024 belum selesai dan dinilai masih mempunyai waktu untuk dikembangkan.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Pembalap MotoGP dari tim LCR Honda, Takaaki Nakagami.
Foto: ANTARA/Andika Wahyu
Pembalap MotoGP dari tim LCR Honda, Takaaki Nakagami.

REPUBLIKA.CO.ID, MISANO -- Pembalap Honda asal Jepang, Takaaki Nakagami, mengatakan Honda Racing Corporation (HRC) berkomitmen membuat perubahan untuk membawa tim ini kembali ke puncak di MotoGP meskipun tes pasca-balapan di Misano mengecewakan. Pada Senin (11/9/2023) kemarin Honda melakukan tes prototipe 2024.

Namun para pembalap Honda, yakni Marc Marquez, Joan Mir, dan Nakagami tampak kecewa. Menurut para pembalap itu, Honda harus lebih keras lagi melakukan perbaikan. Kendati demikian, Nakaagami menyimpan asa masih ada untuk melakukan perbaikan.

Baca Juga

"HRC berkomitmen memberikan kami ide-ide berbeda untuk memperbaiki situasi saat ini," ujar Nakaagami, dilansir dari Crash, Kamis (14/9/2023).

Nakaagami mengatakan, tak ada perbedaan besar yang dirasakan antara prototipe motor 2024 dengan yang sekarang ini. Namun menurutnya prototipe 2024 belum selesai dan masih mempunyai waktu untuk dikembangkan. Para pembalap memegang banyak data pasca-tes sebagai alat evaluasi dan pengembangan.

Apa yang disampaikan Nakaagami tersebut sejalan dengan perkataannya pada hari balapan akhir pekan. Ia mengungkapkan grip belakang menjadi momok sepanjang musim ini dengan akselerasi menjadi salah satu area yang paling banyak dirugikan. "Kami tidak menemukan peningkatan apapun pada motornya dan saya juga kesulitan sejak awal," katanya.

Nakaagami mengungkapkan motornya akan kesulitan jika balapan jarak jauh. Hal tersebut karena motor yang ditungganginya sangat berat dan kurang cengkeraman di belakang.

"Banyak pertarungan melawan motor saya. Tampakmya dari FP1 kami tidak dapat menemukan keseimbangan yang baik pada pengereman dan bagian belakang mendorong bagian depan. Sangat sulit untuk menghentikan motor," jelas Nakaagami.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement