REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Marciano Norman berharap Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) menyiapkan atlet untuk menembus Olimpiade.
“Senam itu cabang olahraga Olimpiade yang medalinya banyak, mengapa kita tidak menjadikan senam lumbung medali Indonesia pada setiap keikutsertaannya. Kalau kita bisa menempatkan atlet-atlet senam kita di Olimpiade, saya yakin peringkat Indonesia ke depan akan jauh meningkat,” kata Marciano setelah melantik Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) masa bakti 2023-2027 Ita Yuliati di Jakarta, Jumat (15/9/2023).
Marciano mengapresiasi kinerja PB Persani yang sebelumnya telah mempersembahkan prestasi untuk Indonesia. Pada SEA Games 2021 Vietnam, Rifda Irfanaluthfi meraih 2 medali emas dan 1 perunggu. Kemudian pada SEA Games 2023 Kamboja, satu perak dipersembahkan Abiyu Rafi dan 1 perunggu diraih oleh Joseph Judah. Selain itu saat ini, Rifda tengah mempersiapkan diri mengikuti kualifikasi Olimpiade 2024 Paris.
Menurut Marciano, perlunya organisasi yang baik hingga tingkat provinsi dan kabupaten/kota, juga program peningkatan kualitas pelatih. Selain itu, program sosialisasi ke sekolah turut serta disinggung Marciano karena pentingnya mendapatkan atlet sejak usia dini.
“Senam harus dimulai dari sekolah, dan sekolah-sekolah itu harus memiliki peralatannya,” kata Marciano.
Ketua Umum PB Persani Ita Yuliati menjelaskan programnya, antara lain melanjutkan Indonesia Open yang mana sebelumnya mempertandingkan artistik, ritmik, dan aerobik, kini ditambah parkour.
“Kami akan sosialisasi gimnastik dengan mengadakan Indonesia Gymnaestrada di bulan Maret 2024, kami akan bekerja sama dengan KONI. Gymnastik for All ini merupakan disiplin yang paling dasar dari gimnastik. Dengan sosialisasi ini kami harapkan minat dari daerah, khususnya pelajar-pelajar akan lebih tinggi lagi terhadap gimnastik,” kata Ita menjelaskan.