REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pemain sayap Manchester United (MU) Antony Matheus dos Santos masih harus berurusan dengan kepolisian. Itu karena ia dituduh melakukan kekerasan terhadap sejumlah wanita di Brasil.
Teranyar, ia diinterogasi selama beberapa jam oleh kepolisian Manchester. Sang winger mengajukan diri untuk ditanyai. Pada Kamis (28/9/2023) pukul 16.00 waktu setempat, ia diantar ke kantor polisi.
"Menurut the Sun, ia menjalani pemeriksaan selama lima jam dan pria Brasil itu terlihat meninggalkan kantor polisi pada jam sembilan malam," demikian laporan dari Daily Mail, yang dikutip pada Jumat (29/9/2023).
Man United memberikan keleluasaan kepada Antony untuk menyelesaikan kasus ini. Sejak awal September 2023, eks Ajax Amsterdam itu belum merumput. Belum diketahui kapan penggawa timnas Brasil turun gunung.
Sebelumnya, ia dituduh melakukan kekerasan terhadap mantan kekasihnya, Gabriela Cavallin. Dua wanita lain mengeluhkan hal serupa. Kasus ini menjadi viral.
Antony sempat ditangani pihak berwenang di Brasil. Pada awal pekan ini, ia kembali ke Manchester. Ia mencoba kooperatif dengan kepolisian setempat.
"Menurut the Times, Antony bersedia menyerahkan teleponnya kepada Greater Manchester Police (GMP) untuk membantu penyelidikan," demikian laporan itu.
Cavallin menuduhnya melalukan penyerangan sebanyak empat kali. Dua perempuan lain yang melaporkan hal serupa bernama Rayssa de Freitas dan Ingrid Lana.
Antony optimistis, ia akan memenangkan kasus ini. Bukan karena ia merasa lebih kuat, melainkan fakta yang terjadi diklaimnya tidak sesuai opini di media.
"Saya tahu kebenarannya dan itu akan terungkap. Saya 100 persen tidak pernah menyentuh seorang wanita (seperti yang dituduhkan), dan saya akan memberikan buktinya. Saya tidak pernah melakukan kekerasan fisik," ujar winger 23 tahun itu.
Jika terbukti bersalah, kariernya terancam mengalami kemunduran. Namun, itu semua tergantung pada hasil investigasi pihak berwenang.