REPUBLIKA.CO.ID, MOTEGI -- Pembalap Pramac Ducati Jorge Martin mengakui kondisi lintasan pada MotoGP Jepang di Sirkuit Twin Ring Motegi sangat sulit, Ahad (1/10/2023). Martin mengawali balapan dengan baik sebelum sempat melorot dari posisi terdepan. Meski demikian Martin keluar sebagai juara.
Balapan diwarnai dengan red flag. Balapan berlangsung dalam kondisi lintasam basah dan race sempat dihentikan pada lap ke-13 karena hujan deras. Ketika balapan dihentikan posisi Martin di posisi terdepan.
Lap pemanasan sempat dilakukan untuk dilakukan start ulang. Namun race directur menyatakan balapan harus dihentikan karena kondisi keamanan. Jorge Martin akhirnya keluar sebagai pemenanga disusul Francesco Bagnaia dan Marc Marquez.
“Itu rumit, sulit untuk menjaga ketenangan. Tapi itu sama untuk semua orang," ujarnya dilansir dari Crash.
Ia mengatakan lap pertama sangat berisiko karena kondisi lintasan yang licin. Pada waktu itu berada di posisi pertama. Dan biasanya pembalap di urutan pertama mengalami kecelakaan.
Ia mengungkapkan pada tikungan 11 mengungguli Miller sebelum Pecco menyusulnya. Ia mengaku melihat apa yang dilakukan mereka di lintasan. Martin kemudian mengganti motornya dan itu dinilai sebuah perubahan yang bagus.
"Saya hampir terjatuh di tikungan 3, lalu terjatuh lagi di tikungan 6 atau 7, namun saya mampu memulihkan posisi dan terus menekan," katanya.
Kendati demikian Martin senang karena ini adalah kemenangan pertamanya di lintasan basah. Ia mengeklaim menjalani balapan dengan kompetitif. Ia juga bahagia motornya bisa diajak kompetitif di segala kondisi.
Kemenangan ini membuat Martin hanya tertinggal tiga poin dari Francesco Bagnaiai yang masih di puncak klasemen. Namun Martin mengaku kini memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi.
“Selama sisa musim ini tidak ada trek yang membuat saya kesulitan. Mari kita raih hasil yang baik, konsisten, dan lihat apa yang mereka hasilkan," katanya.