REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- David Beckham telah membela keputusannya untuk menandatangani kontrak bernilai besar untuk menjadi duta bagi Qatar menjelang Piala Dunia 2022. Ikon sepak bola ini merupakan salah satu dari sejumlah tokoh terkenal yang dikecam karena bergaul dengan negara yang dianggap tak menjunjung HAM. Beckham mengantongi sekitar 125 juta poundsterling dari kesepakatan selama 10 tahun menjadi duta Piala Dunia Qatar.
Dikutip dari Daily Telegraph, Senin (2/10/2023), Beckham menegaskan ingin membantu perkembangan sepak bola. Ia beralasan sepak bola seringkali dapat menjadi pendorong perubahan sosial.
"Saya melakukan banyak penelitian terhadap mitra yang akan berbisnis dengan saya dan saya ingin terlibat dalam Piala Dunia lainnya. Saya ingin melihat permainan ini berkembang, dan itu berarti permainan ini akan masuk ke wilayah yang belum pernah dimasuki sebelumnya," ujar mantan kapten timnas Inggris ini.
"Saya tahu akan ada pertanyaan, saya tahu akan ada kritik, tetapi saya selalu percaya bahwa sepak bola adalah alat yang kuat. Saya tahu bahwa begitu Piala Dunia dimulai, bukan berarti itu akan hilang, tetapi itu semua tentang bagaimana orang-orang diperlakukan, bagaimana orang-orang tidak dikecualikan, betapa luar biasanya pengalaman Piala Dunia.
"Saya menghabiskan waktu satu bulan di sana, dan tidak ada satu orang pun yang mendatangi saya dan berkata, 'Ya Tuhan, saya telah diperlakukan seperti ini, ya Tuhan, saya tidak diizinkan masuk ke tempat ini...' Saya berada di sekitar komunitas LGBTQ, saya berbicara dengan orang-orang di sana. Jadi saya senang dengan keputusan saya."
Seperti Beckham, mantan gelandang Liverpool, Jordan Henderson, menerima banyak kritikan karena bergaul dengan negara Teluk setelah pindah ke tim Liga Pro Saudi Al-Ettifaq pada musim panas lalu. Kritikan terutama sebagai pendukung hak-hak LGBT+.