Jumat 06 Oct 2023 18:02 WIB

Christian Hadinata Tanggapi Timnas Bulutangkis yang Nol Medali di Asian Games 2022

Indonesia untuk pertama kalinya tak membawa pulang satu medali pun dari Asian Games.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Foto multiple eksposure pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting mengembalikan kok ke arah lawannya asal China Li Shifeng pada babak perempatfinal Asian Games 2022 di Binjiang Gymnasium, Hangzhou, China, Kamis (5/10/2023). Ginting gagal melaju ke semifinal usai kalah dengan skor 13-21, 17-21.
Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Foto multiple eksposure pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting mengembalikan kok ke arah lawannya asal China Li Shifeng pada babak perempatfinal Asian Games 2022 di Binjiang Gymnasium, Hangzhou, China, Kamis (5/10/2023). Ginting gagal melaju ke semifinal usai kalah dengan skor 13-21, 17-21.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Legenda hidup bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata mengomentari hasil para atlet tepok bulu tanah air di Asian Games Huangzhou 2022. Indonesia gagal total di cabang olahraga ini.  

Satu per satu andalan merah putih bertumbangan. Hasil yang mengecewakan bagi para atlet tersebut, juga penggemar. Pasalnya cabor bulutangkis, biasanya menjadi penyumbang medali untuk kontingan Garuda.

Baca Juga

"Ya memang diakui, ini di luar target. Di beregu putra, ganda putra, tunggal putra, satu pun ga nyangkut. Ya tentu kita prihatin dengan kondisi dalam beberapa bulan terakhir. Anak-anak kita susah juara ya," kata Christian kepada Republika.co.id, Jumat (6/10/2023).

Situasi negatif sudah terlihat sejak di kategori grup. Baik putra maupun putri gagal menyumbang medali. Tersingkir di perempatfinal.

Berlanjut ke nomor perorangan. Di sektor tunggal putra, Jonatan Christie seakan menjadi pembuka gerbang kegagalan. Ia langsung tersingkir di babak 32 besar.

Langkah Jonatan dihentikan andalan Chinese Taipei, Chou Tien Chen. Atlet tepok bulu berusia 26 tahun ini merupakan juara bertahan. Ia peraih emas di Asian Games 2018.

"Kalau kita ingat beberapa tahun lalu (Asian Games 2018), begitu bagusnya Jonatan, medali emas. Sekarang melawan ranking-ranking di bawah jauh, kacau permainannya," ujar Christian. 

Setelahnya, sejumlah andalan merah putih masih bisa melaju ke babak 16 besar. Sayangnya, para jawara ini belum bisa berbuat banyak. Tunggal putri, Putri Kusuma Wardani ditumbangkan  jagoan India, Pusarla Venkata, Sindhu.

Lalu dua ganda putri juga tersingkir di tahapan ini. Pasangan Febriani Dwipuji/Amalia Cahaya dihentikan wakil China, Chen Qiangchen/Jia Yifan. Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus mundur karena cedera.

Pun demikian di ganda putra. Leo Rolly Carnando/Daniel Martin gagal melewati pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Fajar Alfian/Muhammad Rian Adrianto masih bisa melaju ke perempatfinal.

Sayang di tahapan itu, langkah Fajar/Rian dihentikan andalan Taiwan Lee Yang/Wang Chi Lin. Pertama kalinya Indonesia gagal meraih medali Asian Games di sektor ganda putra sejak 1962.

Teranyar, tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung, juga belum bisa melaju jauh. Ginting dikalahkan Li Shifeng dari China pada perempatfinal. Di arena yang sama, Gregoria takluk di tangan wakil Jepang, Aya Ohori.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement