Jumat 13 Oct 2023 20:15 WIB

Southgate Dukung Sikap FA Soal Konflik Israel-Palestina

Menurut Southgate, konflik Israel-Palestina merupakan konflik yang rumit.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate.
Foto: AP/Abbie Parr
Pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Federasi Sepak Bola Inggris (FA) mendapatkan sorotan terkait sikap konflik Israel-Kelompok Pejuang Palestina, Hamas. FA memilih untuk tidak menerangi salah satu bagian ikonik dari Stadion Wembley dengan sorotan lampu berwarna putih dan biru, yang identik dengan bendera Israel.

Stadion Wembley akan menjadi tuan rumah dalam dua laga yang bakal dilakoni timnas Inggris di jeda internasional kedua pada musim ini. Setelah menjamu Australia di laga uji coba, Sabtu (14/10/2023) WIB, Inggris dijadwalkan menghadapi Italia di lanjutan penyisihan Grup C kualifikasi Piala Eropa 2024, Rabu (18/10/2023) dini hari WIB.

Baca Juga

Kondisi ini berbeda dibanding langkah yang diambil Pemerintah Inggris, yang memberikan dukungan kepada Israel dalam konflik tersebut. Sejumlah gedung ikonik di Inggris, termasuk Gedung Parlemen Inggris, sempat diterangi lampu sorot berwarna biru dan putih sebagai bentuk dukungan terhadap Israel.

Sikap FA ini mendapatkan kritik pedas dari Menteri Kebudayaan, Media, dan Olahraga Inggris, Lucy Frazer. Dalam unggahan di akun media sosialnya, Frazer menyebut, sikap FA tersebut mengecewakan di tengah-tengah dukungan Pemerintah Inggris terhadap Israel.

''Langkah FA itu mengecewakan, terutama apabila menilik sikap FA terhadap aksi teroris beberapa tahun lalu. Pemerintah sudah jelas; Kami mendukung Israel,'' tulis Frazer seperti dilansir BBC, Jumat (13/10/2023).

Saat Rusia menginvasi Ukraina, awal tahun lalu, lengkungan di Stadion Wembley sempat diterangi dengan lampu sorot berwarna kuning dan biru sebagai bentuk dukungan terhadap Ukraina. Pun saat sejumlah warga Prancis menjadi korban terorisme pada 2015 silam. Lengkungan di Stadion Wembley diterangi warna putih, biru, dan merah, yang identik dengan warna bendera Prancis.

Terlepas dari kritik terhadap sikap FA di konflik Palestina dengan Israel, pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, justru memberikan sinyal dukungan terhadap FA. Menurutnya, konflik Israel-Palestina merupakan konflik yang rumit. Sulit buat berbagai pihak untuk bisa benar-benar memihak salah satu pihak.

''Sepanjang hidup saya, situasi di konflik di Timur Tengah sangat kompleks dan rumit untuk bisa dipahami. Jadi, sulit untuk bisa mengambil keputusan dalam 10 menit. Sejujurnya, FA sudah berusaha melakukan hal yang baik,'' kata Southgate seperti dilansir Daily Mail, Jumat (13/10/2023).

Sebagai bentuk penghormatan dan belasungkawa terhadap korban sipil di konflik militer teranyar antara Hamas dengan Israel dalam beberapa hari terakhir, FA telah mengumumkan rencana aksi mengheningkan cipta sebelum laga Inggris kontra Australia.

Tidak hanya itu, para pemain dan staf pelatih di kedua tim, serta ofisial pertandingan, akan menggunakan ban hitam di lengan atas sebagai bentuk ungkapan belasungkawa pada korban dari konflik tersebut. Setidaknya lebih dari dua ribu warga sipil meninggal dunia, dari kedua belah pihak, sejak konflik militer itu pecah pada akhir pekan lalu.

Selain aksi mengheningkan cipta dan penggunaan ban hitam, FA juga melarang adanya bendera ataupun banner-banner yang tidak terkait dengan negara-negara yang bertanding di dua laga tersebut. Dengan kata lain, FA melarang adanya bendera Palestina ataupun Israel dan pesan politik terkait konflik Israel-Hamas di dua laga itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement