REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Kiprah pertama Unai Emery di Liga Primer Inggris bisa dibilang diisi kegagalan. Menjadi pelatih pertama Arsenal setelah era kesuksesan bersama Arsene Wenger, Emery hanya bertahan selama 18 bulan di klub asal London Utara tersebut.
Namun, semua pengalaman buruk itu coba dihapus Emery pada kesempatan kedua berkiprah di Liga Primer Inggris. Pelatih asal Spanyol itu bahkan rela meninggalkan Villarreal dan kembali berkiprah di Inggris sebagai pelatih kepala Aston Villa.
Padahal di tangan Emery, Villarreal sukses merengkuh titel pertama di kompetisi Eropa. The Yellow Submarine menjadi yang terbaik di gelaran Liga Europa musim 2020/2021.
Performa buruk The Villans pada awal musim 2022/2023 di bawah kendali Steven Gerrard menjadi awal kembalinya Emery ke Liga Primer Inggris. Setelah menyelesaikan berbagai segala urusan administrasi, pelatih berusia 51 tahun itu resmi menjadi pelatih kepala Aston Villa pada 1 November 2022.
Sejak saat itu, Emery mampu mengangkat performa Villa, dari tim yang terpuruk di zona degradasi hingga akhirnya bisa finis di peringkat ketujuh Liga Primer Inggris Inggris musim lalu. Klub asal Birmingham itu pun berhak tampil di kompetisi Eropa, tepatnya Liga Konferensi UEFA pada musim ini.
Kendati mengawali Liga Primer Inggris musim ini dengan kekalahan, 1-5, dari Newcastle United, Aston Villa bisa segera bangkit dengan mencatatkan kemenangan di dua laga berikutnya. Kemampuan untuk bisa langsung bangkit menjadi salah satu ciri utama Aston Villa di bawah kendali Emery.
Setelah menalan kekalahan 0-3 dari Liverpool awal bulan lalu, Aston Villa tidak terkalahkan pada lima laga di pentas Liga Primer Inggris dengan koleksi empat kemenangan dan satu hasil imbang. Catatan ini termasuk tiga kemenangan beruntun di laga kandang, di antaranya membungkam West Ham United 4-1, akhir pekan lalu.
Secara keseluruhan, Villa...