REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Palestina akan melawan Australia pada hari Selasa (19/11/2023) di tempat netral Kuwait setelah pertandingan kualifikasi Piala Dunia dipindahkan dari Tepi Barat karena konflik yang terus berlanjut di wilayah tersebut.
Pihak berwenang di Kuwait mengharapkan penonton yang banyak di Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad dengan dukungan penuh semangat untuk Palestina, tim yang belum pernah tampil di Piala Dunia.
''Kami sangat bersimpati kepada semua orang dengan apa yang sedang terjadi,'' kata pelatih Australia, Graham Arnold, tentang konflik Gaza. "Namun sekali lagi, ini adalah permainan sepak bola dan itu membawa banyak kegembiraan bagi semua orang."
Australia dapat mengambil langkah besar menuju putaran final kualifikasi untuk Piala Dunia 2026 sepak bola jika berhasil mengalahkan Palestina. Setelah mengalahkan Bangladesh 7-0 pada laga pembuka, Socceroos akan menguasai Grup I dengan kemenangan lain melawan tim Palestina yang bermain imbang 0-0 melawan Lebanon.
Pelatih Palestina Makram Daboub tidak dapat memanggil semua skuadnya yang biasa karena tiga pemainnya tidak dapat keluar dari Gaza untuk melapor dalam pemusatan latihan di Yordania. Mereka yang berhasil datang, kata pelatih asal Tunisia itu, kesulitan untuk fokus.
''Para pemain berada di hotel atau di bus hampir sepanjang waktu mengikuti berita di ponsel mereka dan berkomunikasi dengan keluarga mereka,'' kata Daboub. ''Mereka berada dalam kondisi cemas dengan agresi dan perang yang terus berlanjut di Palestina."
Terlepas dari kekhawatiran tersebut, Daboub merasa senang dengan penampilan melawan Lebanon.
''Kami seharusnya memenangi pertandingan, tetapi ini poin yang bagus untuk kami. Kami tahu Australia tim yang kuat dan kami harus fokus pada hal itu sebaik mungkin."
Sementara itu Korea Selatan memiliki perjalanan yang jauh lebih singkat untuk menghadapi rivalnya, China, di Shenzhen. Kedua tim memenangi pertandingan pembuka di Grup C. Korea Selatan, yang mengincar penampilan ke-11 di Piala Dunia secara beruntun, mengalahkan Singapura 5-0 dan China, yang mengincar penampilan kedua, menang 2-1 di Thailand.
Pelatih Aleksandar Jankovic mengharapkan ujian yang berat melawan Korea Selatan, tim yang hanya pernah dikalahkan China dua kali dalam 36 pertemuan sebelumnya. ''Kami akan menghadapi tim kelas dunia. Korea Selatan adalah tim papan atas, tidak hanya dalam hal sepak bola Asia, tetapi dalam hal sepak bola dunia, dalam hal kualitas individu, stabilitas tim, dan kepercayaan diri,'' ujar pelatih asal Serbia ini.
Ada kekhawatiran terhadap Son Heung-min yang terlihat mengalami cedera pada akhir pertandingan saat menang atas Singapura, tapi bintang Tottenham Hotspur ini bermain hingga akhir pertandingan.
''Semua orang bermain dengan beberapa benturan dan memar,'' kata Son, kapten Korea. ''Bermain untuk tim nasional adalah kehormatan luar biasa yang selalu saya impikan. Kami harus menciptakan jalan kami sendiri menuju Piala Dunia. Saya tidak bisa menyerah begitu saja hanya karena saya cedera."
Jepang akan bertandang ke Arab Saudi untuk bertemu Suriah. Sebelumnya, Jepang mengalahkan Myanmar 5-0 untuk meraih kemenangan ketujuh beruntun yang mengawali upaya mereka meraih tiket ke putaran final Piala Dunia kedelapan secara beruntun. Pelatih Jepang Hajime Moriyasu tetap ingin timnya yang tanpa bintang Liga Primer Inggris Kaoru Mitoma karena cedera, tampil lebih tajam.
''Kami harus dapat menciptakan lebih banyak peluang dan mengurangi jumlah waktu kami berada dalam kesulitan,'' kata Moriyasu.
Di tempat lain, India ingin melanjutkan kemenangan 1-0 atas Kuwait dengan kemenangan kandang melawan juara Asia, Qatar. Arab Saudi bertandang ke Yordania dan Iran mengunjungi Uzbekistan.