Rabu 22 Nov 2023 16:42 WIB

Luis Saha: Belum Ada yang Melebihi Messi dan Cristiano dalam Hal Warisan Sepak Bola

Saha menilai Mbappe belum benar-benar menyamai kiprah Ronaldo dan Messi.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Cristiano Ronaldo vs Lionel Messi.
Foto: Dok Republika
Cristiano Ronaldo vs Lionel Messi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan penyerang timnas Prancis dan Manchester United (MU), Louis Saha, hanya mengagumi Kylian Mbappe, yang baru-baru ini menjadi pemain termuda yang mencapai 300 gol dalam kariernya. Mbappe mencetak gol lebih cepat dari Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.

Namun, Mbappe belum benar-benar "melampaui" duo ikonik tersebut. Saha percaya tidak ada yang bisa melampaui Messi dan Ronaldo, terutama dalam hal warisan yang telah dilakukan keduanya untuk permainan sepak bola.

Baca Juga

"Tak ada duta yang lebih baik untuk olahraga kami selain Messi dan Cristiano setelah memenangkan UEFA Champions League, La Liga, Premier League, atau Ballon d'Or, terus melaju. Mereka hanya ingin berada di luar sana dan mencintai permainan ini seperti seorang anak berusia 15 tahun. Mereka telah mempertahankan mentalitas itu dan sulit dipercaya untuk masih melihat gairah Cristiano," kata Saha, 45 tahun, yang berada di kota itu untuk program "United We Play" edisi keempat, kepada The Telegraph, Selasa (22/11/2023).

Namun, lanjut Saha, memiliki Mbappe yang sekarang melakukan hal yang sama adalah berkah bagi semua orang karena insan sepak bola membutuhkan representasi semacam itu yang menandakan etos kerja, dedikasi, dan keunggulan. "Kylian, sejak berusia 17-18 tahun, telah membuktikan bahwa ini semua tentang kepercayaan diri, kerja keras, dan konsistensi," kata Saha, yang telah tampil 20 kali untuk Prancis dan 124 kali untuk MU, serta mewakili klub-klub Premier League lainnya seperti Everton dan Fulham.

Dari sisi kedewasaan, kata Saha, Mbappe mengalami kemajuan yang stabil. "Di usia 24 tahun, dia berperilaku seperti pemain berusia 32-33 tahun, menunjukkan tanggung jawab yang besar. Dalam hal kedewasaan, dia adalah seorang jenius, jauh di depan waktu dan generasinya.

Mbappe menjadi kapten Prancis di usia 24 tahun, memiliki ketenangan seperti itu, dan sudah berbicara dalam tiga atau empat bahasa. "Pria ini memiliki keberanian dan kepercayaan diri yang luar biasa. Saya hanya berharap dia bisa terus konsisten," kata Saha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement