Rabu 22 Nov 2023 23:59 WIB

Messi Kecam Perlakuan Polisi Brasil Terhadap Suporter Argentina

Messi menilai aksi polisi Brasil berlebihan dalam menangani suporter Argentina.

Rep: Reja Irfa WIdodo/ Red: Israr Itah
Lionel Messi (C) of Argentina celebrates after Argentina defeated Brazil during FIFA 2026 World Cup qualifiers soccer match between Brazil and Argentina at Maracana stadium in Rio de Janeiro, Brazil, 21 November 2023.
Foto: EPA-EFE/Andre Coelho
Lionel Messi (C) of Argentina celebrates after Argentina defeated Brazil during FIFA 2026 World Cup qualifiers soccer match between Brazil and Argentina at Maracana stadium in Rio de Janeiro, Brazil, 21 November 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANIERO -- Kapten sekaligus bintang timnas Argentina Lionel Messi menyesalkan perlakukan pihak kepolisian Brasil terhadap suporter Argentina sebelum laga kedua tim di Stadion Maracana, Rio de Janeiro, Rabu (22/11/2023) pagi WIB. Duel antara dua rival bebuyutan itu berakhir dengan kemenangan Albiceleste 1-0 atas Selecao.

Gol kemenangan Albiceleste di laga keenam babak kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona CONMEBOL itu dicetak Nicolas Otamendi pada menit ke-62. Bek tengah senior itu memanduk bola hasil sepak pojok. Ini menjadi kemenangan kedua secara beruntun Tim Tango dalam lawatan ke stadion kebanggaan masyarakat Brasil tersebut.

Baca Juga

Selain itu, kemenangan ini menjadikan Argentina juga menjadi tim pertama yang berhasil mencuri tiga poin dalam lawatan ke markas Brasil sepanjang sejarah babak kualifikasi Piala DUnia Zona CONMEBOL. Namun, laga ini sempat diwarnai bentrokan antarsuporter.

Insiden ini terjadi sebelum sepak mula. Pendukung Argentina dan pendukung Brasil saling baku hantam dan melempar kursi. Aparat kepolisian Brasil pun turun tangan dan berusaha meredam kerusuhan tersebut. Polisi Brasil kemudian memukul mundur suporter Argentina. Namun, aparat kepolisian Brasil terlihat empat menggunakan tongkat untuk memukul para suporter Argentina.

Messi pun mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian Brasil terhadap pendukung Argentina tersebut. Pemain berjuluk La Pulga itu pun menyesalkan tindakan kekerasan yang dianggap terlalu berlebihan tersebut. Terlebih, di tribun pendukung Argentina ada pula keluarga para pemain.

"Kami melihat bagaimana polisi memukuli mereka. Kami telah melihat bagaimana mereka melakukan tindak kekerasan di final Copa Libertadores, memukuli orang dengan tongkat. Ada keluarga pemain di sana. Kami berpikir soal keselamatan semua orang. Di titik itu, permainan sepak bola bukan lagi yang utama," kata Messi seperti dikutip ge.globo, Rabu (22/11/2023).

Berdasarkan laporan ABCNews, setidaknya orang terluka akibat insiden kerusuhan tersebut. Insiden kekerasan aparat kepolisian ini hanya berselang kurang dari sebulan setelah Kepolisian Brasil mendapatkan sorotan terkait perlakuan terhadap suporter di final Copa Libertadores. 

Saat itu, pihak kepolisian Brasil menembakan gas air mata dan peluru karet ke arah pendukung Argentina, yang dinilai melakukan kerusuhan di Pantai Copacabana. Insiden itu terjadi sebelum laga Boca Juniors kontra Fluminense di partai puncak Copa Libertadores.

Messi mengungkapkan keputusan meninggalkan lapangan setelah kericuhan itu menjadi satu-satunya cara untuk mengurangi ketegangan. Akibat insiden tersebut, laga Brasl kontra Argentina memang sempat tertunda selama kurang lebih 30 menit. Pasalnya, para pemain Argentina memilih kembali ke ruang ganti.

Di sisi lain, para penggawa timnas Brasil tetap berada di lapangan. Kurang lebih 22 menit, para penggawa Argentina akhirnya kembali ke lapangan. Pertemuan dua rival sengit di kawasan Amerika Selatan itu akhirnya benar-benar bisa dimulai.

"Itu hanya satu cara untuk menenangkan situasi. Di atas lapangan, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kami melihat mereka (polisi) memukuli dan mendorong semua orang. Bencana bisa saja terjadi saat itu juga. Karena itu, kami memilih kembali ke ruang ganti," tutur bintang Inter Miami tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement