Kamis 23 Nov 2023 13:49 WIB

Suporter Kibarkan Bendera Palestina, Celtic Didenda UEFA Rp 492 Juta

Kelompok penggemar Celtic bersikeras menunjukkan dukungan kepada Palestina.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Penggemar Celtic tunjukkan dukungan bagi rakyat Palestina di Celtic Park
Foto: X/@@Football__Tweet
Penggemar Celtic tunjukkan dukungan bagi rakyat Palestina di Celtic Park

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan sepak bola tertinggi Eropa (UEFA) mengumumkan telah mendenda Celtic dengan total denda 29.000 euro atau sekira Rp 492 juta atas sejumlah insiden selama pertandingan penyisihan grup Liga Champions melawan Atletico Madrid pada 25 Oktober 2023. Laga itu berakhir dengan hasil imbang 2-2.

Klub asal Skotlandia ini diperintahkan untuk membayar 17.500 euro atau sekira Rp 297 juta karena menampilkan "pesan provokatif yang bersifat ofensif," 8.000 euro atau sekira Rp 135 juta untuk pemblokiran jalan umum oleh para pendukungnya, dan 3.500 euro atau sekira Rp 59 juta untuk penyalaan kembang api.

Baca Juga

UEFA juga mendenda klub Spanyol Atletico Madrid sebesar 3.000 euro atau sekira Rp 50 juta untuk penyalaan kembang api yang dilakukan oleh para pendukungnya, serta memberikan peringatan atas "perilaku yang tidak pantas dari tim" dalam pertandingan yang sama.

Kelompok penggemar Green Brigade, yang dilarang oleh klub Skotlandia pada bulan Oktober untuk menghadiri pertandingan tandangnya, tetap bersikeras untuk menunjukkan dukungan kepada Palestina dengan mengibarkan bendera Palestina di beberapa pertandingan.

Dikutip dari aa.com.tr, Kamis (23/11/2023), Celtic juga didenda 23.400 euro atau sekira Rp 397 juta karena menyalakan kembang api di tribun penonton saat pertandingan penyisihan grup pertama melawan Feyenoord di Rotterdam.

Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza menyusul serangan yang dilancarkan oleh kelompok pejuang Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.

Jumlah orang yang meninggal dalam serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 14.532 orang, termasuk lebih dari 6.000 anak-anak dan 4.000 wanita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement