Ahad 03 Dec 2023 21:38 WIB

PSIS Semarang Vs PSS Ricuh di Stadion Jatidiri, Kok Pendukung Tamu Boleh Hadir?

PSSI masih menerapkan larangan penonton dari kubu tamu di Liga 1.

Logo BRI Liga 1.
Foto: Sepak Pojok
Logo BRI Liga 1.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- CEO PSIS Semarang AS Sukawijaya mengalami luka di bagian kepala yang diduga akibat terkena lemparan batu saat terjadi kericuhan antarpenonton pada pertandingan Liga 1 antara tuan rumah PSIS Semarang melawan PSS Sleman di Stadion Jatidiri Semarang, Jawa Tengah, Ahad (3/12/2023).

"Kena lemparan batu, sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi kondisinya sekarang sudah baik," kata Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan PSIS Semarang Agung Buwono, demikian dikutip dari Antara

Baca Juga

Pria yang akrab disapa Yoyok Sukawi itu terkena lemparan batu sesaat setelah kericuhan antarpendukung kedua tim pecah

Agung menjelaskan kericuhan bermula saat saling ejek antara pendukung PSIS Semarang, Snex, yang berada di tribun utara dengan pendukung PSS Sleman yang berada di tribun barat.

Agung bersama Yoyok Sukawi sempat mendatangi tribun Snex agar menghentikan aksinya, tapi tidak dihiraukan hingga terjadi kericuhan.

Agung menyebut terdapat sekitar 1.600 orang pendukung PSS Sleman yang datang ke Stadion Jatidiri Semarang meskipun sebenarnya sudah ada larangan untuk datang.

"Tanpa atribut. Karena jumlahnya banyak maka dari segi keamanan ditempatkan di tribun barat," katanya.

Kendati begitu, kericuhan antarpendukung PSIS dengan PSS tersebut tidak sampai berlanjut ke luar stadion. Petugas keamanan dari panpel dan aparat kepolisian sudah mengupayakan agar situasi kembali kondusif.

Sementara itu, pendukung PSS Sleman yang menggunakan sepeda motor dan bus dikawal oleh aparat kepolisian untuk kembali ke daerah asalnya.

Dalam laga tersebut, tuan rumah PSIS Semarang menang 1-0 atas PSS Sleman.

Adapun kehadiran suporter PSS Sleman mengundang tanya. Itu karena aturan larangan hadirnya suporter tamu masih berlaku. PSSI sengaja membuat aturan itu demi meminimalkan adanya gesekan antarsuporter. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement